Kamis 11 Jun 2020 10:15 WIB

Cianjur Masih Berstatus Zona Kuning Covid-19

Meski sepekan belum ditemukan kasus baru positif Covid-19, Cianjur masih zona kuning.

Petugas gabungan memutar balik kendaraan di titik pemeriksaan perbatasan Bogor-Cianjur, Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (1/6/2020). Petugas gabungan memperketat akses keluar masuk kendaraan yang melewati perbatasan dalam pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Bogor
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Petugas gabungan memutar balik kendaraan di titik pemeriksaan perbatasan Bogor-Cianjur, Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (1/6/2020). Petugas gabungan memperketat akses keluar masuk kendaraan yang melewati perbatasan dalam pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur, Jawa Barat, Yusman Faisal, menyatakan meski sudah sekitar sepekan tidak ditemukan kasus positif Covid-19, namun wilayahnya masih masuk dalam zona kuning. Sebab itu, masyarakat diminta tetap waspada dan mematuhi semua protokol kesehatan.

"Hingga saat ini, berdasarkan hasil penelurusan Gugus Tugas Nasional, tercatat 136 daerah di Indonesia termasuk Cianjur masih berstatus zona kuning. Meskipun sejak satu pekan terakhir, Cianjur sudah nol penambahan pasien positif Covid-19," kata Yusman Faisal di Cianjur, Kamis (11/6).

Karena itu, Satgas Covid-19 Cianjur, Jawa Barat, mengimbau warga untuk lebih mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan jaga jarak serta menggunakan alat pelindung diri (masker), saat berada di luar rumah agar Cianjur kembali ke zona hijau, sehingga dapat menerapkan adaptasi kebiasaan baru atau normal baru (new normal).

"Nolnya pasien positif tidak membuat Cianjur kembali menjadi zona hijau dan masih berstatus zona kuning atau zona risiko rendah penyebaran virus corona karena ada beberapa faktor lain yang menjadikan satu wilayah masih berstatus kuning," katanya.

Ia menjelaskan, beberapa indikator tersebut seperti epidemiologi, indikator surveilans kesehatan masyarakat, dan indikator pelayanan kesehatan. Setiap indikator memiliki penilaian dan selanjutnya pembobotan dan penjumlahan.

"Hasil untuk Cianjur masih kuning dengan resiko penularan rendah, indikator tersebut juga mengacu pada jumlah ODP dan PDP di masing-masing wilayah. Di Cianjur, angka tersebut masih tinggi sehingga dinilai masih beresiko terjadi penularan," katanya.

Untuk menghindari hal tersebut, pihaknya gencar melibatkan tim kesehatan di tingkat bawah agar mengimbau warga tetap menjaga kesehatan diri, lingkungan, dan menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah.

Hal tersebut sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 serta untuk mengembalikan Cianjur ke dalam zona hijau. Menggunakan masker dan jaga jarak serta rajin mencuci tangan menjadi cara ampuh untuk menghindari penularan.

Hingga saat ini, pihaknya mencatat jumlah ODP yang masih menjalani pengawasan di Cianjur, sebanyak 339 orang, 10 orang meninggal dunia dan jumlah PDP yang masih dalam pengawasan sebanyak 78 orang, 29 orang meninggal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement