Kamis 11 Jun 2020 10:00 WIB

Karya Seni Abadikan 100 Nama Korban Kebrutalan Polisi di AS

Seni instalasi 100 nama orang Afrika-Amerika yang tewas di tangan polisi. .

Rep: Prayogi/ Red: Mohamad Amin Madani

Seorang pria menenun nama yang meninggal saat dalam tahanan polisi ke pagar yang mengelilingi Waduk Danau Perak di Los Angeles, California, AS, Selasa (9/6). Lebih dari 100 nama orang Afrika-Amerika yang tidak bersenjata yang meninggal di tangan polisi di seluruh AS, di pasang sepanjang 2,2 mil di sekitar waduk sebagai bagian dari seni instalasi Say Names merespon kematian George Floyd di Minneapolis. (FOTO : EPA-EFE / ETIENNE LAURENT)

Seorang wanita berjalan melewati nama (FOTO : EPA-EFE / ETIENNE LAURENT)

Seorang pria menenun nama yang meninggal saat dalam tahanan polisi ke pagar yang mengelilingi Waduk lake silver di Los Angeles, California, AS, Selasa (9/6). Lebih dari 100 nama orang Afrika-Amerika yang tidak bersenjata yang meninggal di tangan polisi di seluruh AS, di pasang sepanjang 2,2 mil di sekitar waduk sebagai bagian dari seni instalasi Say Names merespon kematian George Floyd di Minneapolis. EPA-EFE / ETIENNE LAURENT (FOTO : EPA-EFE / ETIENNE LAURENT)

Orang-orang berjalan didekat nama yang meninggal saat dalam tahanan polisi ke pagar yang mengelilingi Waduk Danau Perak di Los Angeles, California, AS, Selasa (9/6). Lebih dari 100 nama orang Afrika-Amerika yang tidak bersenjata yang meninggal di tangan polisi di seluruh AS, di pasang sepanjang 2,2 mil di sekitar waduk sebagai bagian dari seni instalasi Say Names merespon kematian George Floyd di Minneapolis. (FOTO : EPA-EFE / ETIENNE LAURENT)

Orang-orang berjalan melewati nama-nama yang ditenun di pagar yang mengelilingi Waduk Silver Lake di Los Angeles, California, AS, Selasa (9/6). Lebih dari 100 nama orang Afrika-Amerika yang tidak bersenjata yang meninggal di tangan polisi di seluruh AS, di pasang sepanjang 2,2 mil di sekitar waduk sebagai bagian dari seni instalasi Say Names merespon kematian George Floyd di Minneapolis. (FOTO : EPA-EFE / ETIENNE LAURENT)

Orang-orang berjalan melewati nama-nama yang ditenun di pagar yang mengelilingi Waduk Silver Lake di Los Angeles, California, AS, Selasa (9/6). Lebih dari 100 nama orang Afrika-Amerika yang tidak bersenjata yang meninggal di tangan polisi di seluruh AS, di pasang sepanjang 2,2 mil di sekitar waduk sebagai bagian dari seni instalasi Say Names merespon kematian George Floyd di Minneapolis. (FOTO : EPA-EFE / ETIENNE LAURENT)

Warga menenun nama seorang lelaki pribumi Australia yang meninggal saat dalam tahanan polisi di Australia, ke pagar yang mengelilingi Waduk Danau Perak di Los Angeles, California, AS, Selasa (9/6). Lebih dari 100 nama orang Afrika-Amerika yang tidak bersenjata yang meninggal di tangan polisi di seluruh AS, di pasang sepanjang 2,2 mil di sekitar waduk sebagai bagian dari seni instalasi Say Names merespon kematian George Floyd di Minneapolis. (FOTO : EPA-EFE / ETIENNE LAURENT)

Seorang pria berjalan melewati nama (FOTO : EPA-EFE / ETIENNE LAURENT)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Seorang pria menenun nama yang meninggal saat dalam tahanan polisi ke pagar yang mengelilingi Waduk Danau Perak di Los Angeles, California, AS, Selasa (9/6).

Lebih dari 100 nama orang Afrika-Amerika yang tidak bersenjata yang meninggal di tangan polisi di seluruh AS, di pasang sepanjang 2,2 mil di sekitar waduk sebagai bagian dari seni instalasi Say Names merespon kematian George Floyd di Minneapolis. 

sumber : EPA-EFE
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement