Kamis 11 Jun 2020 01:35 WIB

Peringkat Dunia Sejumlah Perguruan Tinggi Indonesia Naik

UGM, ITB, IPB, dan ITS termasuk perguruan tinggi yang melesat peringkatnya di dunia.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kampus UGM Yogyakarta/Ilustrasi
Foto: Republika
Kampus UGM Yogyakarta/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kampus-kampus di Indonesia mengalami peningkatan dalam lembaga pemeringkatan perguruan tinggi di dunia Quacquarelli Symonds (QS) ranking. Hasil QS World University Ranking tahun 2021 dirilis pada Rabu (10/6).

Dari peringkat tersebut terlihat kenaikan yang signifikan dari kampus-kampus di Indonesia. Universitas Gadjah Mada (UGM) melesat tajam dari sebelumnya peringkat 320 dalam QS WUR 2020, kini menjadi 254 dunia.

Sementara Universitas Indonesia (UI) di peringkat ke-305, Institut Teknologi Bandung (ITB) 313, Universitas Airlangga 521-530, dan Institut Pertanian Bogor (IPB) 531-540.

Ada enam kriteria utama penilaian untuk pemeringkatan yang dilakukan oleh QS. Di antaranya reputasi akademik, reputasi pengguna lulusan, sitasi publikasi per dosen, rasio dosen-mahasiswa, dosen internasional, dan mahasiswa internasional.

"Meski masa pandemi, produktivitas perguruan tinggi terus meningkat. Banyak PT peringkatnya meloncat. UGM dari 320 tahun lalu menjadi 254 tahun ini, ITB dari 331 ke 313, IPB dari 601 ke 531, ITS dari 801 ke 751. Semoga ke depan terus meningkat dan semakin memberi manfaat untuk masyarakat. Ditjen Dikti akan terus mendorong dan memfasilitasi perguruan tinggi untuk terus meningkatkan mutu dan relevansinya," kata plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam, Rabu (10/6).

Selain itu Nizam juga mengingatkan, peringkat bukan tujuan tetapi merupakan dampak/hasil dari peningkatan kinerja Pendidikan tinggi. Khususnya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan berkarya untuk masyarakat luas.

Dengan peringkat yang dicapai perguruan tinggi ini, lanjut Nizam, ia berharap meningkatkan juga optimisme kita semua untuk terus meningkatkan diri dan membuktikan bahwa Indonesia bisa. Publikasi internasional yang dihasilkan oleh para dosen dan peneliti Indonesia saat ini juga sudah melampaui semua negara ASEAN.

"Kita sudah membuktikan perguruan tinggi, saatnya untuk bangkit membangun kemandirian teknologi, dengan cara bersinergi dengan industri dan masyarakat. Perkawinan massal antara perguruan tinggi dengan dunia industri, dunia kerja, pemerintah, dan masyarakat," kata dia lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement