Rabu 10 Jun 2020 19:02 WIB

Tangani Pasien Corona, Pemkab Muba Terapkan Isolasi Outdoor

Terapi //outdoor// bagi pasien Covid-19 dapat menurunkan stres, dan meningkatkan imun

 Langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin (Muba) membuat konsep isolasi outdoor (karantina luar ruangan) mendapat apresiasi dari Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo.
Foto: istimewa
Langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin (Muba) membuat konsep isolasi outdoor (karantina luar ruangan) mendapat apresiasi dari Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo.

REPUBLIKA.CO.ID, Langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin (Muba) membuat konsep isolasi outdoor (karantina luar ruangan) mendapat apresiasi dari Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo. Menurutnya, pasien yang terpapar Covid-19 harus ditingkatkan imunitas tubuhnya melalui asupan makanan bergizi, olahraga teratur, tidak panik dan selalu gembira.

"Salah satu cara adalah membuat tempat camping atau karantina luar ruangan yang menyehatkan seperti yang dilakukan Pemkab Muba. Kalau pasiennya gembira tentu ini sangat membantu dalam mempercepat pemulihan imunitas tubuhnya,’’ kata Doni saat dihubungi Republika, Rabu (10/6)

Namun demikian Doni menyarankan agar pasien Covid-19 yang mendapat penanganan dalam camping tersebut adalah pasien yang menunjukkan gejala ringan. Sedang untuk gejala berat tidak diperbolehkan.  

Konsep isolasi outdoor  juga mendapat respon positif dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Achmad Yurianto menyatakan, isolasi atau karantina luar ruangan  sangat mungkin dilakukan dalam penanganan pasien Covid-19 yang juga menjadi kewenangan pemerintah daerah dalam penyediaan tempat fasilitas kesehatan.

Karena ide tersebut bagus, Yuri menganjurkan, agar konsep karantina outdoor yang sudah diterapkan Pemkab Musi Banyuasin (Muba) dapat diterapkan di daerah lain. ‘’Saya berharap ide seperti ini bisa ditiru di daerah lain, jadi tidak hanya ada isolasi mandiri tapi juga isolasi outdoor,’’ tegas Yuri yang juga juru bicara pemerintah pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid – 19.

photo
Tangani Pasien Covid-19, Pemkab Muba Terapkan Isolasi Outdoor. - (Pemkab Muba)

Segera Dikaji

Menurut Yuri, kebijakan isolasi luar ruangan memiliki dampak bagus, walaupun pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri juga banyak yang sembuh.

Kemenkes lanjut dia, belum memiliki kajian seberapa efektif penerapan isolasi outdoor dengan tingkat potensi kesembuhan pasien Covid-19. "Lihat saja dulu, ini baru mulai," jelasnya kepada Republika.

Sementara itu Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyambut baik penerapan karantina pasien Covid-19 dilakukan di luar ruangan (outdoor) untuk menghindari stres. Kendati demikian, karantina tersebut hanya bisa dilakukan pada pasien orang tanpa gejala (OTG) atau yang menunjukkan gejala ringan. Wakil Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi menjelaskan, sebenarnya isolasi outdoor mirip dengan isolasi mandiri di rumah.

Ia menambahkan, kelebihan tempat isolasi di luar ruangan adalah menghindarkan potensi kontak dengan anggota keluarga. Jadi, pasien tetap di satu lingkungan yang dijaga dan tidak bisa ke mana-mana tetapi dia benar-benar diawasi tenaga medis.

photo
Tangani Pasien Covid-19, Pemkab Muba Terapkan Isolasi Outdoor. - (Pemkab Muba)

Kurangi Stres

Penerapan isolasi outdoor sudah dilaksanakan RSUD Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin. Menurut Bupati Muba H Dodi Reza Alex, penerapan isolasi outdoor dengan konsep camping adalah untuk meningkatkan daya imun pasien Covid-19 agar tidak stres. Sehingga, mereka bisa pulih lebih cepat. Terobosan dalam penanganan Covid-19 ini menjadi inovasi kedua Pemkab Muba setelah sebelumnya menyediakan fasilitas perpustakaan daring atau online di RSUD Sekayu.

Dalam konsep karantina luar ruangan, RSUD Sekayu menyediakan sejumlah fasilitas, seperti ayunan gantung hingga tenda camping. Tujuannya, pasien serasa liburan di alam terbuka dan tidak merasa jenuh selama masa karantina. "Rumah Sakit Umum Daerah Sekayu untuk pertama kalinya menyiapkan ruang isolasi outdoor dengan fasilitas seperti perkemahan, fasilitas api unggun, free Wi-Fi bagi yang menginap selama dirawat ataupun mengikuti isolasi,” tutur Dodi, di sela launching Isolasi Outdoor Covid-19 di RSUD Sekayu, Selasa (9/6).

Meskipun outdoor lanjut dia, pasien tetap diawasi selama 24 secara ketat oleh tim medis. Di fasilitas itu juga ada tenda yang dilengkapi dengan peralatan monitor kesehatan beserta obat-obatan jika ada hal-hal yang tidak terduga. Dengan fasilitas ini, RSUD Sekayu ingin ada efek positif psikologis terhadap penderita Covid-19. Hal ini akan menjadi terapi secara holistik untuk memberi efek psikologis yang baik terhadap pasien. Sebab, kunci kesembuhan pasien virus korona adalah penguatan daya imun di dalam tubuh mereka sendiri. 

Dikatakan, kenyamanan pasien merupakan kunci utama agar wabah Covid-19 bisa hilang dari tubuh. "Jadi sebisa mungkin kita fasilitasi dengan sesuatu yang nyaman agar pasien tidak stres dan kondisi kesehatannya stabil. dengan konsep isolasi outdoor ini pula membuat masyarakat tidak cemas dan membayangkan sesuatu yang tidak-tidak saat berada di tempat isolasi Covid-19," ulasnya.

Direktur RSUD Sekayu dr Makson Parulian Purba mengatakan tempat isolasi berada jauh dari jangkauan publik dan pengunjung rumah sakit serta mengedepan

Konsep humanis. Sehingga pasien serasa sedang liburan di alam terbuka. Saat ini angka pasien sembuh dari Covid-19 terus bertambah menjadi 6 orang. Salah satu PDP Covid-19 di RSUD Sekayu mengaku sangat takjub dan mengapresiasi pelayanan serta perawatan di RSUD Sekayu.  Hal ini  ia rasakan semenjak dirinya di isolasi di RSUD Sekayu. 

Ia mengungkapkan, dengan penambahan fasilitas terapi isolasi outdoor dengan konsep caping ini membuat pasien covid-19 lebih bersemangat dan tidak jenuh. "Terima kasih kepada bapak Bupati Dodi Reza yang sangat konsen memutus rantai penularan wabah Covid-19 dan tak henti-hentinya memfasilitasi pasien Covid-19 dengan maksimal," tandasnya. n adv

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement