Rabu 10 Jun 2020 17:31 WIB

Malaysia Izinkan Klub Olahraga Berlatih tanpa Kontak Fisik

Malaysia telah mengizinkan semua klub olahraga memulai latihan mulai 15 Juni.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Israr Itah
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia Datuk Seri Reezal Merican Naina Merican.
Foto: EPA-EFE/LYNN BO BO
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia Datuk Seri Reezal Merican Naina Merican.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALALUMPUR -- Klub-klub yang tergabung dalam All Malaysian League (M-League) bisa bernafas lega. Sebab Kementerian Pemuda dan Olahraga (KBS) Malaysia telah mengizinkan semua klub olahraga memulai latihan mulai 15 Juni.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia Datuk Seri Reezal Merican Naina Merican mengatakan semua cabang olahraga boleh mengadakan latihan lagi. Ia meminta agar atlet mengindari kontak fisik dengan menjaga jarak 3-4 meter. Namun untuk pertandingan olahraga sepak bola, hoki, rugby, netball dan bela diri belum diizinkan bertanding.

"Ini membuat tim di bawah MFL (Malaysia Football League) dan lainnya bisa latihan tanpa kontak fisik demi memenuhi kebutuhan standar operasional mereka," kata Reezal Merican dilansir dari Bernama pada Rabu, (10/6).

Reezal Merican menyebut kebijakan ini layaknya di Inggris di mana klub sepak bola mulai berlatih tanpa kontak fisik. Keputusan ini pun sudah melewati persetujuan Kemenkes Malaysia (MOH) dan Dewan Keamanan Nasional (MKN).

"Jika klub sepak bola ingin mengadakan latihan berskala penuh disertai kontak fisik maka wajib mendaftar ke MKN. Harus digunakan pendekatan karantina sesuai prosedur Road to Tokyo (RTT) demi keselamatan atlet, pelatih dan staf," ujar Reezal Merican.

Adapun penyelenggaraan kejuaraan otomotif masih dilarang demi mencegah kerumunan. Klub otomotif baik sepeda motor atau mobil balap hanya diizinkan uji kendaraan di track.

"Saya akan bahas pembiayaan olahraga otomotif dengan kementerian keuangan karena terdampak Covid-19," kata Reezal Merican.

Diketahui, jumlah penderita Covid-19 di Malaysia sebanyak 8.338 orang. Dari jumlah itu, 118 orang meninggal dunia dan 7.014 orang berhasil sembuh. Hingga saat ini, Malaysia masih menerapkan masa pemulihan dari fase Movement Control Order (MCO).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement