Rabu 10 Jun 2020 15:37 WIB

Dalam Sehari, Lima Kecamatan di Tasikmalaya Dilanda Bencana

Kecamatan Ciawi merupakan wilayah yang paling parah terdampak

Rep: bayu adji p/ Red: Hiru Muhammad
Petugas dibantu warga sekitar melakukan pembersihan akses jalan yang tertimpa longsor di Desa Bugel, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (10/6).
Foto: Bayu Adji P
Petugas dibantu warga sekitar melakukan pembersihan akses jalan yang tertimpa longsor di Desa Bugel, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (10/6).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mencatat terjadi bencana alam di lima kecamatan pada Rabu (10/6). Lima kecamatan itu adalah Sukaresik, Ciawi, Cigalontang, Salawu, dan Sukahening. 

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuaredidin mengatakan, satu kecamatan yaitu Sukaresik diterjang banjir, sementara di empat kecamatan lainnya terjadi longsor dan pergerakan tanah. Menurut dia, tak ada korban jiwa akibat bencana alam yang terjadi pada Rabu. Namun pihaknya masih melakukan pendataan kerugian akibat bencana ini."Semua (bencana) akibat hujan dengan intensitas tinggi sejak kemarin hingga tadi subuh. Akibatnya banyak terjadi longsor," kata dia, di lokasi longsor di Desa Bugel, Kecamatan Ciawi, Rabu siang. 

Ia menyebutkan, dari empat wilayah yang terjadi longsor, Kecamatan Ciawi merupakan wilayah yang paling parah terdampak. Terdapat enam titik longsor dan jalan amblas di Kecamatan Ciawi, salah satunya di Desa Bugel. 

Di lokasi bencana,  petugas BPBD dibantu aparat TNI/Polri, Tagana, dan masyarakat setempat, sedang melakukan pembersihan material longsoran yang menutup akses jalan di Desa Bugel. Material yang menutup jalan bukan hanya tanah, tetapi juga batu dengan diameter sekira 1 meter dan akar pohon dengan diameter sekira 1,5 meter.

Nuraedidin mengatakan, petugas terkendala dalam melakukan penanganan sebab akses jalan itu hanya bisa dilalui satu kendaraan roda empat. Akibatnya, petugas harus memarkir kendaraan dan membawa peralatan secara manual ke lokasi kejadian.

Di lokasi lain wilayah Desa Bugel lainnya, sebuah jembatan terputus total akibat diterjang longsor. Akibatnya, sekira 60 kepala keluarga (KK) di Kampung Bugel, Desa Bugel, terisolasi."Akses jalan masih ada, tapi tak bisa dilalui kendaraan," kata Nuraedidin.

Republika mencoba jalan setapak yang bisa dilalui untuk warga melintas. Namun, kontur jalan terjal karena harus menuruni tebing memutari jembatan yang tertimpa longsor. Selain itu, jalan itu juga lebih jauh berkali-kali lipat dibanding melalui jembatan.Nuraedidin mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan perbaikan jembatan."Tapi sebagai langkah cepat, kita berencana membuat jembatan darurat agar warga bisa melintas sementara," kata dia.

Kepala Desa Bugel, Ruhimat mengatakan, total terdapat tiga titik jalan yang tertimpa longsor di wilayahnya. Bencana longsor itu umumnya terjadi pada Rabu dini hari."Semua akibat hujan deras yang terjadi sejak kemarin," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement