Rabu 10 Jun 2020 13:20 WIB

Iran Buat Replika Kapal Militer AS untuk Jadi Target Tembak

Replika itu disebut mirip dengan kapal induk AS Nimitz yang ada di Selat Hormuz.

Pasukan militer elite Iran, Garda Revolusi Iran (IRGC).
Foto: AP Photo/Ebrahim Noroozi
Pasukan militer elite Iran, Garda Revolusi Iran (IRGC).

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Iran telah membangun replika kapal induk milik Amerika Serikat (AS) di lepas pantai Teluk. Replika ini akan menjadi sasaran sebagai latihan target dalam latihan militer.

Replika itu tampak seperti salah satu kapal induk Nimitz yang dikerahkan oleh Angkatan Laut AS di Selat Hormuz dan Teluk Arab. Hanya saja, bentuk dari kapal ini lebih kecil dari aslinya.

Baca Juga

Dikutip dari ArabNews, panjang kapal induk tiruan ini hanya sekitar 200 meter dan lebar 50 meter. Sedangkan kapal induk Nimitz milik AS memiliki ukuran lebih dari 300 meter dan lebar 75 meter.

Menurut foto satelit yang diambil oleh Maxar Technologies, kapal induk palsu ini juga berisi replika 16 jet tempur di geladaknya. Kapal itu mengambang di pelabuhan selatan Bandar Abbas.

Keberadaan benda ini mengisyaratkan Pasukan Garda Revolusi Iran sedang mempersiapkan tiruan kapal seperti dilakukan pada Februari 2015. Saat itu tiruan menyerupai kapal induk AS yang digunakan dalam latihan militer yang disebut Great Prophet 9.

Dalam latihan yang selesai 27 Februari 2015 itu, speedboat menembakkan senapan mesin dan roket menyerbu kapal palsu. Rudal permukaan ke laut kemudian menghancurkan replika. "Kapal induk Amerika adalah depot amunisi besar yang menampung banyak rudal, roket, torpedo, dan lainnya," kata mantan kepala angkatan laut IRGC, Laksamana Ali Fadavi pada saat itu.

Skenario sama pun sepertinya akan berlaku pada replika kapal induk yang dibangun Iran sekarang. Theodore Karasik dari Gulf State Analytics di Washington, menyatakan, Iran menyerang kelompok kapal induk sebenarnya akan mengarah pada peningkatan ketegangan yang berbahaya.

"Permainan perang dari latihan angkatan laut IRGC 2015 menunjukkan korban tinggi untuk serangan semacam itu. Namun, skenario ini menunjukkan kemampuan perang asimetris Iran berbiaya rendah dan sangat efektif. Kesediaan Iran untuk mengambil risiko di lingkungan saat ini adalah pertimbangan penting mengingat bahwa ketegangannya tinggi," ujar Karasik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement