Rabu 10 Jun 2020 12:49 WIB

Sejumlah Warga Sleman Tolak Terima Dana BLT

Warga menolak dana BLT karena merasa masih mampu dan bisa bekerja.

Warga penerima dana Bantuan Langsung Tunai (BLT)
Foto: ANTARA/Makna Zaezar
Warga penerima dana Bantuan Langsung Tunai (BLT)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sejumlah warga di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak bersedia menerima dana bantuan langsung tunai (BLT) untuk masyarakat terdampak Covid-19 yang bersumber dari dana desa karena mereka merasa sudah mampu. Mereka pun minta dana itu dialihkan kepada warga lain yang lebih membutuhkan.

"Ada sekitar 15 sampai 20 warga Sleman yang tidak bersedia menerima BLT dari dana desa dan mengembalikan undangan untuk mengambil BLT ke pemerintah desa," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman Shavitri Nurmaladewi di Sleman, Rabu (10/6).

Menurut dia, berdasarkan keterangan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Sleman, penyaluran BLT dana desa pada bulan pertama yang dilaksanakan dari 15 hingga 22 Mei 2020 menyasar 13.219 penerima manfaat/KK.

"Dari jumlah tersebut, data yang tidak tersalurkan sebanyak 268 KPM dikarenakan sudah menerima bantuan dari sumber lain, sudah pindah alamat, dan meninggal dunia," katanya.

Ia mengatakan, selain karena hal tersebut, terdapat warga yang menolak karena sudah mampu. "Jumlah warga yang menolak BLT karena sudah mampu ini kurang lebih 15 hingga 20-an," katanya.

Shavitri mengatakan, warga mengembalikan bantuan tersebut kepada pemerintah desa karena merasa tidak berhak. Mereka mengaku sudah mampu dan masih kuat bekerja ataupun berusaha. "Sehingga mereka merasa lebih baik (dana bantuan) diberikan kepada yang lain yang lebih membutuhkan," katanya.

Ia mengatakan, salah seorang warga yang mengembalikan BLT dana desa adalah Mardi, warga Desa Margoluwih, Kecamatan Seyegan. "Pak Mardi ini tidak bersedia menerima BLT dana desa karena merasa masih mampu dan masih bisa bekerja sehingga mengembalikan undangan ke Pemerintah Desa Margoluwih," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement