Rabu 10 Jun 2020 09:27 WIB

Kasus Covid-19 Meroket, India Kekurangan Tempat Tidur RS

New Delhi India butuh 80.000 tempat tidur lagi untuk tangani lonjakan pasien Covid-19

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Kasus pasien Covid-19 di India, ilustrasi
Foto: EPA-EFE/FAROOQ KHAN
Kasus pasien Covid-19 di India, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Kasus infeksi virus corona di India terus merangkak naik setiap hari, sehingga membuat sistem kesehatan mulai kewalahan. Dua kota besar di India, yakni New Delhi dan Mumbai melaporkan kekurangan tempat tidur di unit perawatan intensif (ICU), serta bangsal perawatan umum.

Wakil Kepala Menteri Delhi, Manish Sisodia mengatakan, Delhi memiliki kasus virus corona lebih dari setengah juta. Sedangkan, kapasitas rumah sakit tidak dapat menampung pasien sebanyak itu. Menurutnya, Delhi membutuhkan 80.000 tempat tidur untuk mengatasi lonjakan pasien virus corona.

Baca Juga

Jumlah infeksi virus corona di New Delhi melonjak menjadi 29.943 pada Selasa (9/6), dan menyumbang lebih dari 10 persen dari total kasus India. Hal itu menjadikan Delhi sebagai daerah paling parah ketiga setelah negara bagian Maharashtra dan Tamil Nadu.

"Bagi Delhi ini adalah masalah besar, jika kasus terus meningkat," kata Sisodia, dilansir Aljazirah.

Berdasarkan data aplikasi pelacakan virus corona, Delhi memilki 8.814 tempat tidur untuk pasien virus corona dan lebih dari setengahnya sudah terisi. Sementara, dari 96 rumah sakit yang terdaftar, 20 di antaranya telah penuh dan tidak lagi memiliki tempat tidur yang tersisa untuk pasien Covid-19.

Selain itu, kota Mumbai yang menjadi episentrum penyebaran virus corona juga mengalami kekurangan tempat tidur. Seorang pejabat Mumbai mengatakan kepada NDTV bahwa, hanya ada 30 tempat tidur ICU yang tersisa di seluruh rumah sakit kota.

Kepala Brihanmumbai Municipal Corporation (BMC), Iqbal Chahal mengatakan, pemerintah negara bagian berancana menambah lebih banyak tempat tidur dalam beberapa hari mendatang. Sebuah laporan oleh surat kabar Indian Express pada Selasa, yang mengutip data BMC mengatakan, 99 persen tempat tidur ICU Mumbai dan 94 persen dari ventilator sudah digunakan. Mumbai memiliki 1.094 tempat tidur ICU di rumah sakit umum dan swasta, dengan 1.083 di antaranya sudah terisi.

Pada Senin, India membuka kembali pusat perbelanjaan dan restoran sebagai upaya untuk menggerakkan kembali perekonomian negara setelah ditutup pada Maret lalu. Namun, para ahli kesehatan mengatakan, pelonggaran lockdown di India terlalu cepat karena puncak pandemi virus corona diprediksi akan terjadi sekitar beberapa minggu atau beberapa bulan ke depan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement