Rabu 10 Jun 2020 11:46 WIB

Mencintai dan Menjaga Lingkungan Adalah Tuntunan Alquran

Alquran mengajarkan umat Islam untuk menjaga lingkungan.

Mencintai dan Menjaga Lingkungan Adalah Tuntunan Alquran. Foto: Membaca Alquran (ilustrasi)
Foto: Muhammad Rizki Triyana (Republika TV)
Mencintai dan Menjaga Lingkungan Adalah Tuntunan Alquran. Foto: Membaca Alquran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat melepas pasukan menghadapi sebuah pertempuran, Khalifah Abu Bakar selalu menyampaikan pesan yang selalu berulang. Meneladani Rasulullah, ia menegaskan agar pasukan Islam tak membunuh anak-anak, perempuan, orang tua, tidak merusak tanaman dan membakarnya, serta tak mengganggu mereka yang sedang beribadah di rumah ibadahnya.

"Jika dalam kondisi perang yang serbadarurat saja dilarang merusak tanaman apalagi dalam situasi damai," kata pakar ilmu tafsir Alquran, KH Muchlis A Hanafi kepada Republika beberapa waktu lalu mengenai pesan sang khalifah itu.

Baca Juga

Ini menjadi panduan bagi umat Islam agar selalu ramah terhadap lingkungan dan tak berbuat kerusakan. Meskipun kiamat datang dan seseorang menggenggam sebatang pohon, selagi sempat ia dianjurkan untuk menanamnya. Demikian hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ahmad dari Anas bin Malik. Islam memandang, menanam pohon merupakan bagian dari ibadah seorang Muslim.

Saat tumbuhan yang ditanam seorang Muslim dimakan burung atau dimanfaatkan Muslim lainnya, itu termasuk sedekah yang ia lakukan. Oleh karena itu, Muchlis mengatakan, sudah saatnya membangkitkan kesadaran masyarakat untuk mencintai

lingkungannya.

Selain itu, sebanyak 115 ayat yang tersebar di 47 surah dalam Alquran berbicara tentang tumbuhan dan pohon. Di sana, ada penjelasan mengenai fungsi tumbuhan sebagai sumber makanan, obat-obatan, peresap air, sumber oksigen, dan fungsi lainnya bagi manusia. Alquran pun menyebut soal sungai dan lautan tak kurang dari 45 kali.

Kiai Muchlis mengatakan, Alquran dan hadits memberikan apresiasi yang sangat tinggi terhadap lingkungan. Tak boleh seorang Muslim mencemari sungai, misalnya, walau hanya dalam bentuk membuang air kecil. "Mencintai lingkungan dengan menjaga dan memeliharanya merupakan tuntunan Alquran," ujarnya.

Pertanyaan yang kemudian mengemuka, mengapa masih banyak orang termasuk Muslim yang merusak lingkungan? Menurut Muchlis, ini disebabkan oleh sifat serakah yang tertanam dalam diri manusia. Alam dan seisinya memang ditundukkan untuk manusia agar dimanfaatkan. Tujuannya untuk kesejahteraan manusia.

Sayangnya, sifat serakah yang merasuk dalam diri manusia membuat mereka memanfaatkannya secara berlebihan dan mengeksploitasinya tanpa batas. Akibatnya, terjadi ketidakseimbangan yang berakibat pada terganggunya ekosistem. Kerusakan bertebaran dan akhirnya yang menanggung akibatnya juga manusia.

Padahal, Islam pun telah mengajarkan tentang sikap moderat. Dalam membelanjakan harta tak berlebihan dan tidak pula terlalu pelit. Begitu pula, dalam memanfaatkan kekayaan alam. Ada keseimbangan yang ditekankan dalam pola konsumsi dan pemanfaatan kekayaan alam.

sumber : Pusat Data Republika / Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement