Selasa 09 Jun 2020 22:28 WIB

Warga Serahkan Bayi Orangutan ke BKSDA Kaltim

Bayi orangutan tersebut akan menjalani proses pemulihan dan rehabilitasi

Seekor bayi Orangutan Sumatra (Pongo abelii)
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Seekor bayi Orangutan Sumatra (Pongo abelii)

REPUBLIKA.CO.ID, KUTAI TIMUR - Warga Desa Miau Baru dari Kabupaten Kutai Timur menyerahkan satu bayi orangutan bernama Loli kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur. Bayi orangutan berjenis kelamin jantan tersebut selanjutnya akan direhabilitasi untuk kemudian dilepasliarkan ke habitatnya setelah kondisinya memungkinkan.

“Kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada warga Desa Miau Baru yang telah menyelamatkan bayi orangutan tersebut untuk kemudian dengan sukarela dan kesadarannya menyerahkan kepada kami. Harapan kami, bayi orangutan ini dapat tumbuh dan menjalani proses rehabilitasinya dengan baik, sebelum akhirnya akan kami lepasliarkan kembali ke habitatnya di hutan yang lebih aman," ujar Kepala BKSDA Kalimantan Timur Sunandar dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/6)

Ia mengatakan bayi orangutan tersebut akan menjalani proses pemulihan dan rehabilitasi terlebih dahulu di Pusat Rehabilitasi Orangutan COP yang berlokasi di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hutan Litbang Badan Litbang dan Inovasi KLHK, Labanan, Berau.

Sebelum menjalani proses rehabilitasi, bayi orangutan tersebut akan ditempatkan dalam kandang karantina selama kurang lebih satu hingga tiga bulan, dan menjalani beberapa pemeriksaan kesehatan lanjutan.

"Sampai saat ini satu-satunya kawasan hutan untuk pelepasliaran berada di Kalimantan Timur adalah kawasan hutan Kehje Sewen yang kapasitasnya juga semakin terbatas. Kami berharap dapat memperoleh kawasan hutan yang baru untuk pelepasliaran orangutan Kalimantan di masa yang akan datang,” kata Sunandar.

Polisi Kehutanan SKW I Berau Edwin sebagai ketua tim penyelamatan dari lokasi penyerahan memberikan informasi bayi orangutan yang diberi nama Loli tersebut telah diselamatkan dan dipelihara selama empat bulan oleh warga desa.

Loli, menurut Edwin, ditemukan masyarakat di kebun masyarakat di sekitar desa dalam kondisi terpisah dari induknya. Selama dalam pemeliharaan warga, bayi orangutan tersebut diletakkan pada kandang kayu yang terletak di belakang rumah.

“Secara umum, kondisinya tampak cukup sehat, tetapi masih memerlukan observasi lebih lanjut dari tim medis satwa”, ujar Edwin

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement