Selasa 09 Jun 2020 19:16 WIB

Industri Kesehatan Diyakini Jadi Andalan di New Normal

Indonesia harus bisa mengambil peluang rebut pasar di industri kesehatan.

Indonesia harus bisa mengambil peluang di bidang industri kesehatan agar bisa memperluas ekspor.
Foto: dok. Humas Unissula
Indonesia harus bisa mengambil peluang di bidang industri kesehatan agar bisa memperluas ekspor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian meyakini industri kesehatan akan menjadi andalan memasuki era kenormalan baru setelah pandemi Covid-19. Alasannya sektor kesehatan esensial untuk kebutuhan hidup termasuk menyerap banyak tenaga kerja.

“Kita harus kembangkan industri kesehatan ini menjadi besar-besaran untuk kita bisa bangun sendiri,” kata Tim Asistensi Menko Perekonomian Raden Pardede dalam webinar di Jakarta, Selasa (9/6).

Baca Juga

Menurut dia, wabah virus corona menyadarkan warga Indonesia khususnya dari masyarakat ekonomi menengah ke atas untuk tidak terlalu bergantung dengan negara lain dalam hal pengobatan. Raden Pardede mengungkapkan per tahun devisa yang dikeluarkan orang Indonesia berobat ke Singapura, Malaysia dan negara lain diperkirakan mencapai Rp 75 triliun hingga Rp 100 triliun.

Dengan adanya pembatasan dan aturan yang ketat bepergian ke luar negeri karena virus corona, menjadi kesempatan untuk Indonesia mengembangkan industri kesehatan. Ekonom ini menambahkan belanja rumah tangga di dunia untuk kebutuhan kesehatan diperkirakan akan semakin meningkat mencapai hingga 1 triliun dolar AS.

Kebutuhan yang tinggi itu harus menjadi peluang bagi pelaku usaha di Indonesia untuk memperluas ekspor. Khususnya kebutuhan farmasi dan alat kesehatan yang persiapannya harus dilakukan mulai saat ini.

Selain itu, pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang menjual kebutuhan terkait kesehatan dan memanfaatkan layanan dalam jaringan (daring/online) juga akan bertumbuh. Tak hanya industri kesehatan, lanjut dia, industri manufaktur, pertanian dalam arti luas termasuk perkebunan kelapa sawit dan pertambangan juga akan menjadi andalan namun industri tersebut diperkirakan mengalami kendala yang sama yakni permintaan yang turun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement