Selasa 09 Jun 2020 16:32 WIB

Studi Harvard Perkirakan Virus Corona Menyebar Sejak Agustus

Studi Harvard meneliti penyebaran virus corona lewat pola perjalanan rumah sakit

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Studi Harvard perkirakan virus corona menyebar sejak Agustus. Ilustrasi.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Studi Harvard perkirakan virus corona menyebar sejak Agustus. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MASSACHUSETTS -- Virus corona novel (SARS-CoV-2) mungkin telah menyebar di China pada awal Agustus 2019. Temuan ini muncul dari penelitian Harvard Medical School yang melihat gambar satelit dari pola perjalanan rumah sakit dan data mesin pencari.

"Peningkatan lalu lintas rumah sakit dan data pencarian gejala di Wuhan mendahului pandemi SARS-CoV-2 yang didokumentasikan pada Desember 2019," menurut penelitian.

Baca Juga

Penelitian ini menggunakan citra satelit resolusi tinggi dari tempat parkir rumah sakit di Wuhan yang merupakan tempat virus pertama kali muncul pada akhir 2019. Data untuk pertanyaan terkait gejala pada mesin pencari untuk hal-hal seperti "batuk" dan "diare" pun muncul.

"Meskipun kami tidak dapat mengonfirmasi apakah peningkatan volume secara langsung terkait dengan virus baru, bukti kami mendukung pekerjaan terbaru lainnya yang menunjukkan bahwa kemunculan terjadi sebelum identifikasi di pasar makanan laut Huanan," ujar penelitian tersebut.

Penelitian Harvard Medical School ini juga menguatkan hipotesis bahwa virus muncul secara alami di China selatan. Virus berpotensi sudah beredar pada saat klaster Wuhan muncul.

Simpulan tersebut muncul dari peningkatan tajam dengan terisinya tempat parkir rumah sakit pada Agustus 2019. "Pada bulan Agustus, kami mengidentifikasi peningkatan unik dalam pencarian diare yang tidak terlihat pada musim flu sebelumnya atau tercermin dalam data pencarian batuk," demikian keterangan dalam penelitian.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement