Selasa 09 Jun 2020 15:04 WIB

Bersiap Dibuka Lagi, Pasar Kramat Jati Siagakan 80 Petugas

80 petugas akan mengawasi penerapan PSBB transisi di Pasar Induk Kramat Jati

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Aktivitas transaksi di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Jumat (7/6) atau lebaran hari ketiga, mulai terlihat normal. Para pedagang mulai memenuhi kios-kios dagangannya.
Foto: Imas Damayanti
Aktivitas transaksi di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Jumat (7/6) atau lebaran hari ketiga, mulai terlihat normal. Para pedagang mulai memenuhi kios-kios dagangannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar Induk Kramat Jati bersiap untuk pembukaan kembali disaat masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Untuk persiapan pembukaan tersebut sebanyak 80 petugas gabungan dari unsur Satpol PP, Sudin Perhubungan dibantu personil TNI dan Polri, dikerahkan untuk pengawasan protokol kesehatan.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Jakarta Timur, Kusmanto mengatakan pengerahan 80 petugas ini bertujuan untuk melakukan pengawasan penerapan PSBB transisi di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Menurut Kusmanto, Pemkot Jaktim melakukan pengawasan karena disinyalir masih banyak warga yang beraktivitas di dalam pasar tak menjalankan protokol kesehatan demi pencegahan Covid-19.   

"Di masa PSBB Transisi ini kita harus lebih waspada agar virus tak menular secara berkelanjutan.  Di Jakarta Timur ada 33 pasar tradisional kita lakukan pengawasan. Jika ada pelanggaran maka bisa langsung dikenai sanksi," kata Kusmanto, Selasa (9/6).

Manajer Pasar Induk Kramat Jati, Agus Lamun menambahkan, pengawasan PSBB perlu dilakukan untuk pencegahan penyebaran Covid-19, mengingat aktivitas di dalam pasar induk sangat tinggi. Pihaknya juga mendukung pemberian sanksi untuk memberikan efek jera bagi pelanggarnya.

"Untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat memang tidak mudah. Namun ini harus terus dilakukan penegakan sanksi untuk memberikan efek jera. Kegiatan seperti ini harus rutin dilakukan setiap saat agar masyarakat semakin sadar," ujarnya.

Sementara, Kapuskes Kecamatan Kramat Jati, Inda Mutiara menambahkan, angka penderita Covid-19 di Kramat Jati mencapai 166 orang. Dari jumlah ini, 60 orang masih dirawat dan 13 orang meninggal dunia. Kemudian dari 166 kasus ini, 42 di antaranya ditemukan di wilayah sekitar Pasar Induk Kramat Jati dan Kelurahan Tengah.

"Yang positif itu kita temukan aktivitasnya di area Pasar Induk Kramat Jati dan pemukiman warga di sekitar pasar. Harapannya tentu kasus COVID 19 ini segera berakhir agar masyarakat hidup normal kembali," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement