Senin 08 Jun 2020 22:55 WIB

Aktivitas Subduksi Lempeng Picu Gempa di Laut Maluku

Laut Maluku termasuk wilayah yang rawan mengalami gempa dan tsunami.

Aktivitas Subduksi Lempeng Picu Gempa di Laut Maluku (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Aktivitas Subduksi Lempeng Picu Gempa di Laut Maluku (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan bahwa gempa tektonik di Laut Maluku pada Senin pukul 09.34 WIB terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Laut Maluku.

"Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Laut Maluku," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers BMKG di Jakarta, Senin (8/6).

Hasil analisis BMKG menunjukkan, episenter gempa tersebut dengan magnitudo 5,1 itu berada di laut pada kedalaman 76 km di koordinat 0,46 LS dan 124,31 BT, 98 km arah selatan Kota Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara.

Menurut BMKG, getaran akibat gempa tersebut antara lain dirasakan di Gorontalo, Bitung, Minahasa, BolaangMongondow, Kotamobagu, dan Taliabu. Hingga saat ini belum ada laporan mengenai dampak gempa tersebut, yang menurut hasil pemodelan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Daryono menjelaskan, Laut Maluku termasuk wilayah yang rawan mengalami gempa dan tsunami. Menurut BMKG, di sekitar pusat gempa di Laut Maluku pada Senin pernah terjadi beberapa gempa kuat dan merusak tahun 1845, 1857, 1941, dan 2004. Di antara gempa yang terjadi selama kurun itu ada yang memicu tsunami.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement