Senin 08 Jun 2020 12:46 WIB

Ramadan Shalah, Pahlawan Palestina Orang Paling Dicari FBI

Ramadan Shalah merupakan pahlawan bagi rakyat Palestina.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Pemimpin Gerakan Jihad Islam Palestina Ramadhan Abdullah Shalah
Foto: Alaraby.co.uk
Pemimpin Gerakan Jihad Islam Palestina Ramadhan Abdullah Shalah

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Pemimpin Gerakan Jihad Islam Palestina Ramadhan Abdullah Shalah meninggal di rumah sakit pada Sabtu (6/6) lalu waktu setempat. Siapakah dia sebenarnya?  

Dikutip dari Anadolu Agency. Ia lahir di Jalur Gaza pada 1958, dan saat dewasa pergi ke Mesir untuk melanjutkan studinya di bidang ekonomi.

Baca Juga

Selama studinya di Mesir, Shalah bertemu dengan aktivis Palestina Fathi Shaqaqi, yang dengannyalah dia bersama-sama mendirikan kelompok Jihad Islam. 

Lulus dari universitas pada 1981, Ramadhan Shalah kembali ke Gaza di mana ia menjadi profesor ekonomi di Universitas Islam di sana.

Shalah dikenal karena khutbahnya yang berapi-api terhadap pendudukan Israel. Sikapnya kemudian mendorong pemerintah Israel untuk menempatkannya di dalam tahanan rumah dan melarangnya mengajar. 

Pada 1986, Shalah melakukan perjalanan ke Inggris untuk mengejar studi pascasarjana di bidang ekonomi dan memperoleh gelar PhD di bidang ekonomi pada 1990. Pada 1993, Shalah pergi ke AS di mana ia bekerja sebagai guru di Universitas Florida Selatan selama dua tahun sebelum melakukan perjalanan ke Suriah pada 1995. Di Suriah ini ia bekerja dengan Shaqaqi untuk mendirikan kelompok Jihad Islam.  

Menyusul pembunuhan Shaqaqi di Malta pada 1995 oleh agen-agen Israel, Shalah terpilih sebagai sekretaris jenderal kelompok Jihad Islam. 

Ia tetap di pos ini hingga 2018 hingga ia menderita masalah kesehatan. Shalah digantikan Ziad al-Nakhalah sebagai pemimpin baru Jihad Islam.

Otoritas AS menambahkan Shalah ke daftar teroris pada 2003. FBI menambahkan namanya ke daftar orang yang dicari pada 2017. 

Shalah adalah seorang pendukung setia kota suci Yerusalem, yang diduduki Israel pada 1967. "Yerusalem adalah bagian dari agamaku," katanya dalam sebuah wawancara.  

Ia juga memperjuangkan beberapa inisiatif untuk mengatasi keretakan hubungan antara kelompok saingan Hamas dan Fatah, tetapi tidak berhasil.     

Secara terpisah, Sekretaris Dewan Tertinggi Keamanan Nasional Iran (SNSC), Laksamana Muda Ali Shamkhani, menyebut mantan sekretaris jenderal Gerakan Jihad Islam Palestina, Ramadan Abdullah Shalah, mengabdikan hidupnya dengan tulus untuk tujuan suci perlawanan Palestina.

Untuk itu, perwakilan Pemimpin Shamkhani berbelasungkawa atas meninggalnya Abdullah Shalah dan mengirimkan pesan duka cita. Berikut ini adalah pesan tersebut sebagaimana dilansir dari Mehr News:

“Kematian mendadak dan tragis dari seorang teman lama, Dr Ramadan Abdullah Shalah, yang merupakan salah satu tokoh gerakan perlawanan Islam yang luar biasa dan rela berkorban, menyebabkan kesedihan yang luar biasa.

Dr Ramadhan Abdullah Shalah memiliki kepribadian yang mulia dan merupakan pejuang yang tak kenal lelah. Almarhum mendedikasikan hidupnya untuk tujuan suci perlawanan Palestina.

Dalam perjuangan tanpa henti melawan penjajah Zionis, Dr Ramadan Abdullah Shalah dengan berani menunjukkan keberanian dan kemauan yang tak tergoyahkan dari anak-anak rakyat Palestina yang tertindas di jalan hak mereka yang dijarah. 

Ia dengan bangga melanjutkan jalan martir Dr Fathi Shaghaghi, pendiri Gerakan Jihad Islam Palestina.

Tidak diragukan lagi, perjuangan dan layanan yang diberikan oleh Ramadhan Abdullah Shalah, sebagai pahlawan stabilitas dan simbol perlawanan dunia Islam, adalah aset berharga yang akan diambil rekan-rekannya sampai pembebasan penuh dari Al-Quds suci serta pemusnahan rezim Zionis sepenuhnya.

Dengan ini, saya menyampaikan belasungkawa kepada orang-orang Palestina yang hebat, komandan dan semua kawannya dalam kelompok perlawanan, serta kepada keluarganya yang berduka.”  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement