Senin 08 Jun 2020 11:16 WIB

Protes Anti-Rasisme Tingkatkan Risiko Penyebaran Covid-19

Sebagian besar pemrotes mengabaikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah pengunjuk rasa berbaris saat melaksanakan aksi demonstrasi di London, Rabu, (3/6). Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal setelah ditahan oleh petugas kepolisian Minneapolis pada 25 Mei
Foto: AP
Sejumlah pengunjuk rasa berbaris saat melaksanakan aksi demonstrasi di London, Rabu, (3/6). Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal setelah ditahan oleh petugas kepolisian Minneapolis pada 25 Mei

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock mengatakan, aksi protes anti rasisme yang diikuti  ribuan orang di London dan kota-kota besar lainnya dapat berisiko menyebabkan peningkatan jumlah penyebaran Covid-19. Sebagian besar peserta aksi protes mengabaikan protokol kesehatan untuk menjaga jarak dan mengenakan masker.

"Saya sangat mendukung argumen yang dibuat oleh para pemrotes, tetapi virus itu tidak membeda-bedakan dan berkumpul dalam kelompok besar, melanggar peraturan justru dapat meningkatkan risiko penyebaran virus," ujar Hancock.

Anggota kelompok Penasihat Ilmiah untuk Keadaan Darurat (SAGE), John Edmunds mengatakan, risiko penyebaran virus lebih rendah di luar ruangan. Perkiraan saat ini adalah penularan sekitar satu dari 1000 orang.

"Jika Anda memiliki kerumunan beberapa ribu orang, maka beberapa dari orang-orang itu menjadi menular, jadi itu berisiko memiliki ribuan orang berkumpul bersama," kata Edmunds kepada BBC TV.

Ribuan orang berkumpul di berbagai kota besar di dunia untuk memprotes anti-rasisme atas kematian seorang pria Afrika-Amerika, George Floyd oleh perwira polisi kulit putih. Kepolisian London mendesak para demonstran untuk melakukan aksi protes dengan meminimalisir risiko penularan Covid-19.

 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement