Ahad 07 Jun 2020 20:24 WIB

Manchester City Kembali Urus Banding ke CAS

City dan UEFA berharap hasil cepat dari CAS untuk memberikan kejelasan.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Logo Manchester City
Foto: joe.co.uk
Logo Manchester City

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manchester City akan kembali mengurus banding atas larangan bermain dua musim di kompetisi Eropa pada awal pekan ini. City dikenai sanksi oleh majelis pengadilan badan kontrol keuangan klub (CRCB) UEFA pada Februari 2020 karena pelanggaran peraturan financial fair play (FFP).

Larangan tersebut disertai dengan denda 30 juta euro. CFCB mengklaim City telah melanggar lisensi klub dan aturan FFP karena melebih-lebihkan pendapatan sponsornya di akunnya dan dalam informasi titik impas yang disampaikan ke Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) antara 2012 dan 2016. Selain itu, the Citizens menyebut bahwa klub gagal bekerja sama dalam penyelidikan.

Mengutip dari The National, Ahad (7/6), City akan segera mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS) yang akan mendengar banding itu antara Senin dan Rabu. City dan UEFA berharap hasil cepat dari CAS untuk memberikan kejelasan klub mana yang akan mewakili Inggris di Liga Champions 2020/2021. Kecil kemungkinan bahwa putusan akan dijatuhkan paling cepat sampai Juli.

City berargumen pada banding awal, dalam dokumen pengadilan yang dirilis awal tahun ini, bahwa keputusan majelis investigasi CFCB untuk merujuk kasus ke majelis pengadilan telah diambil secara tidak tepat dan prematur. Juara bertahan Liga Primer Inggris itu juga mengatakan, UEFA telah melanggar kerahasiaan selama penyelidikan, menuduh bahwa wartawan sedang diberi pengarahan oleh orang-orang yang mengetahui kasus ini.

Setelah keputusan awal CFCB pada Februari lalu, Direktur Eksekutif City Ferran Soriano bergerak dengan cepat untuk membantah tuduhan tersebut. "Para penggemar bisa yakin akan dua hal. Yang pertama bahwa tuduhan itu salah, dan yang kedua adalah kami akan melakukan segala yang dapat dilakukan untuk membuktikannya," kata Soriano saat itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement