Ahad 07 Jun 2020 16:13 WIB

Dokter Asal Suriah di Arab Saudi Wafat Sebab Covid-19

Dokter asal Suriah bekerja di Provinsi Timur Arab Saudi.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Mabruroh  / Red: Nashih Nashrullah
Dokter asal Suriah bekerja di Provinsi Timur Arab Saudi. Virus Corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Dokter asal Suriah bekerja di Provinsi Timur Arab Saudi. Virus Corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DAMMAM – Provinsi Timur Arab Saudi pada Senin (1/7) lalu, mencatat kematian salah satu kader kesehatannya. Ini menandai dokter ekspatriat pertama yang meninggal di wilayah tersebut.

Kematian dokter Suriah, Muhammad Muslih Qatranji (57 tahun), yang bekerja sebagai dokter penyakit dalam di salah satu poliklinik swasta di Provinsi Timur, adalah kasus kematian ketiga di antara staf kesehatan di Kerajaan karena pandemi Covid-19.  

Baca Juga

Dilansir di Saudi Gazette, Ahad (7/6) disebutkan, kematian dokter Suriah ini terjadi setelah kematian seorang dokter Sudan di kota Riyadh dan seorang dokter Pakistan di Makkah. Dia tertular infeksi Covid-19 selama liburan Idul Fitri. 

Dia dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Al-Khobar untuk perawatan. Dokter yang tidak memiliki penyakit kronis ini menghabiskan lima hari di rumah sakit dan meninggal Senin lalu.  

Direktorat Urusan Kesehatan di Provinsi Timur berduka atas kematian dokter Suriah ini. Direktorat juga menyampaikan belasungkawa dari, Menteri Kesehatan Dr Tawfiq Bin Fawzan Al-Rabiah, kepada anggota keluarganya. 

Sementera itu, secara terpisah, pemerintah Arab Saudi melaporkan 3.121 kasus baru virus corona pada Sabtu (6/6). Peningkatan tersebut merupakan peningkatan tertinggi dari peningkatan harian yang dilaporkan selama ini.   

Dilansir dari English Alarabiya, 3.121 kasus baru ini terjadi di beberapa kota di Kerajaan. Di antaranya 900 orang terinfeksi virus di Ibukota Riyadh, 572 orang di Jeddah, 170 di Madiah, 279 di Makkah, dan 149 di Dammam. 

Dengan kenaikan jumlah korban infeksi corona tersebut, total jumlah kasus di Kerajaan menjadi 98.869 kasus dengan jumlah infeksi terbesar di Riyadh dan Jeddah.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi menyatakan, bahwa jumlah pasien meninggal dunia pada Sabtu (6/6) sebanyak 34 orang. Sehingga total pasien meninggal akibat Covid-19 menjadi 676. Sementara itu, jumlah pasien pulih sebanyak 1.175 orang. Total pasien pulih di Kerajaan sebanyak 71.791 orang.  

Kementerian Kesehatan sebelumnya memperingatkan, bahwa pihaknya masih terus memantau kasus covid di Riyadh. Hal ini dilakukan untuk mempertimbangkan pembatasan dan jam malam apakah harus diperketat lagi atau tidak. 

Namun, karena terjadi lonjakan kasus, Kementerian Dalam Negeri mengumumkan bahwa jam malam akan kembali diperketat. Di Jeddah, jam malam mulai berlaku pukul 3 sore sampai pukul 6 pagi.  

Semua aktivitas di tempat kerja, baik di sektor publik maupun swasta, telah dihentikan kembali. Serta shalat jamaah di masjid-masjid di sekitar kota juga telah ditangguhkan. 

Menteri Kesehatan, Dr Tawfiq al-Rabiah, mendesak masyarakat mematuhi langkah-langkah pencegahan. Dia juga menambahkan agar masyarakat terus mempraktekkan jaga jarak sosial dan mengikuti aturan karena itu menjadi satu-satunya cara untuk mencegah diri dari terinfeksi virus tersebut.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement