Ahad 07 Jun 2020 16:06 WIB

Pemkab Purbalingga Persiapkan Pembukaan Objek Wisata

Pemkab menggelar FGD guna menyusun konsep wisata di masa new normal.

Rep: eko widiyatno/ Red: Hiru Muhammad
Owabong Waterpark, Purbalingga, Jawa Tengah
Foto: owabong
Owabong Waterpark, Purbalingga, Jawa Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Sektor wisata menjadi salah satu andalan Pemkab Purbalingga dalam menggerakkan ekonomi daerah. Tidak hanya memberi dampak pada peningkatan ekonomi masyarakat, tapi juga berpengaruh cukup besar terhadap PAD (Pendapatan Asli Daerah). Namun sejak wabah Covid 19 berlangsung, bisa dikatakan aktivitas wisata di Purbalingga tutup total.

Terkait hal ini Bupati Dyah Hayuning Pratiwi mengaku, saat ini pihaknya mulai mewacanakan pembukaan kembali sejumlah objek wisata di wilayahnya. "Namun kita harus benar-benar mempersiapkan segala sesuatunya, bila kelak objek wisata Purbalingga kembali dibuka," jelasnya, saat penyerahan bantuan bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif terdampak Covid-19 di Pendapa Setda setempat, Sabtu (6/6).

Dalam program bantuan tersebut, ada 1.113 pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang mendapatkan bantuan. Bantuan yang diserahkan berupa paket sembako dari program Jaring Pengaman Sosial (JPS) pemerintah kabupaten. Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis diwakili oleh 38 orang mewakili pengelola pariwisata, perhotelan, Pokdarwis, Desa Wisata, tukang parkir di lokasi wisata, PKL di lokasi wisata dan pelaku ekonomi kreatif.

Bupati menyebutkan, salah satu persiapan yang akan dilakukan, antara lain dengan menggelar Focus Grup Discusion (FGD) untuk menyusun konsep pembukaan sektor pariwisata pada masa new normal. Melalui forum grup diskusi, akan disusun regulasi mengenai berbagai hal yang harus dilakukan pengelola objek wisata.

"Salah satu yang harus dimatangkan konsepnya, adalah mengenai protokol kesehatan yang harus dilaksanakan pengelola objek wisata. Jangan sampai pembukaan kembali objek wisata, justru diikuti dengan peningkatan kasus Covid 19," katanya.

Meski demikian Bupati menyatakan, untuk pembukaan kembali obyek wisata, pihaknya masih akan menunggu kebijakan-kebijakan dari pemerintah pusat maupun provinsi. Terutama terkait dengan waktu dan standart tatanan baru yang akan diterapkan.

Pengelola objek wisata air Owabong di Desa Bojongsari Kecamatan Bojongsari, Eko Susilo, mengatakan sejak terjadi wabah Covid 19 dua bulan silam, pihaknya menutup total seluruh objek wisata yang ada di Owabong. "Kami memanfaatkan masa penutupan ini dengan merawat semua fasilitas yang dimiliki Owabong," katanya.

Dia mengaku, sebagian orang menilai objek wisata air memiliki resiko tinggi menjadi tempat terjadinya penularan Covid 19. Namun dia menyebutkan, pihaknya masih terus mempelajari dan mencari literasi penerapan protokol kesehatan pada objek  wisata air. "Ada pendapat dari pakar Singapura, air yang mengandung klorin justru bisa mematikan kuman atau virus. Ini masih terus kami pelajari dengan meminta pertimbangan dari pihak-pihak yang berkompeten," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement