REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gama Melon berhasil mendapatkan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dari Kementerian Pertanian (Kementan). Dua varietas Gama Melon yang mendapat hak PVT ada Hikapel dan Meloni.
Gama Melon sendiri dikembangkan tim peneliti yang dikepalai Prof Budi Setiadi Daryono. Budi mengatakan, ini jadi pencapaian pertama kalinya yang dihasilkan peneliti di UGM sejak berdiri pada 1949 silam.
Hak PVT merupakan salah satu jenis hak atas kekayaan intelektual (HAKI) yang diberikan negara untuk melindungi varietas tanaman. Yang mana, dihasilkan pemulia-pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman.
PVT cuma diberi ke varietas jenis atau spesies tanaman baru, unik, seragam, stabil dan diberi nama yang lolos serangkaian pengujian. Dua varietas Gama Melon dikembangkan di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM.
Melon Hikapel dikembangkan sejak 2012, sedangkan Meloni dikembangkan sejak 20014. Pemuliaan bukan ke produk rekayasa genetika, tapi memakai pendekatan genetika molekuler untuk skrining kestabilan fenotip dan pewarisan karakter unggul.
"Penelitian Gama Melon telah diinisiasi sejak 1997 dan hingga saat ini telah berhasil menciptakan 16 varietas melon, 11 telah memperoleh SK Tanda Daftar Kementan dan alhamdulillah dua di antaranya tersertifikasi PVT," kata Budi, selaku pemegang hak PVT.
Melon Hikapel sejak berhasil dirakit pada 2012 telah berhasil dipasarkan dan tembus pemasaran Superindo Yogyakarta 2014-2015, Carrefour Jateng 2017, dan AEON BSD Serpong pada 2016. Saat ini, Hikapel dan Meloni dipasarkan terbatas.
Melon Hikapel memiliki rasa manis khas dengan aroma wangi dan memiliki warna daging berwarna oranye. Melon jenis ini kaya kandungan beta karoten, bahkan memiliki kandungan beta karoten tertinggi untuk semua melon berdaging buah oranye.
Sedangkan, Meloni memiliki karakter unik berupa bentuk buah yang lonjong dan dengan rasa buah yang manis serta beraroma wangi. Budi berharap, kedua jenis melon tersertifikasi PVT ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.
"Termasuk, pelaku industri dan petani, selain itu menjadi motivasi bagi peneliti lain untuk tidak hanya sebatas berkarya, tapi dikawal hingga memperoleh paten atau PVT," ujar Budi.
Budi menekankan, penelitian tidak akan berhenti dan terus berkarya mendapat hak PVT untuk jenis melon ataupun komoditas lain yang sedang dikembangkan. Serta, membuka pula kesempatan kerja sama industri hortikultura Indonesia.
Tim Gama Melon sendiri merupakan kelompok riset multidisiplin. Ada Fakultas Biologi, Pertanian, Teknologi Pertanian, Farmasi, dan Fakultas Kedokteran Gigi. Yang mana, ikut terlibat aktif dalam pengembangan melon-melon UGM.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
