Sabtu 06 Jun 2020 00:46 WIB

Dihantui Corona, PNM Manfaatkan Layanan Digital

Dihantui Corona, PNM Manfaatkan Layanan Digital

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Dihantui Corona, PNM Manfaatkan Layanan Digital. (FOTO: Vicky Fadil)
Dihantui Corona, PNM Manfaatkan Layanan Digital. (FOTO: Vicky Fadil)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Komisaris Utama PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM Rully Indrawan mengatakan perusahaan plat merah tersebut ikut melakukan transisi layanan dan pendampingan yang berbasis digital.

Ia mengatakan penerapan tersebut dilakukan terkait pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di daerah-daerah zona merah virus corona atau Covid-19.

"Ada beberapa laporan dalam 2 bulan terakhir, dimana pandemi ini mengganggu kinerja, khususnya menurunnya angka collecting (setoran atas pinjaman mitra di lapangan). Kami cukup memahami hal itu, dan kondisinya di kami masih di angka moderat, dan koridor PNM masih bisa berjalan dengan baik," ujarnya kepada wartawan dalam konferensi video virtual di Jakarta, Jumat (5/6/2020).

Baca Juga: Bersama Baznas, Karyawan PNM Bagikan 25.000 Paket Sembako

Baca Juga: IPW Soal Kudeta di Tengah Corona: Indonesia saat Ini dalam Tensi Tingkat Tinggi

Lanjutnya, ia menjelaskan bahwa di beberapa daerah, PNM sudah memberlakukan uji coba dan skema pelatihan online. Hal ini dilakukan guna memperkuat menajemen layanan dan kemampuan nasabah untuk mengoptimalkan IT.

"Kami juga briefing teman-teman lapangan supaya bisa fleksibel dalam melakukan komunikasi. Strateginya adalah fleksibilitas, untuk daerah yang dimungkinkan untuk melakukan metode lama oleh otoritas kesehatan, maka akan dilakukan metode biasa," imbuhnya.

Lebih lanjut, ia juga mengaku pihaknya ikut mendorong Direksi untuk melakukan upaya peningkatan kapasitas infrastruktut IT sebagai instrumen pengembangan bisnis.

Terkait target di tengah pandemi, ia mengaku pihaknya juga mendorong PNM untuk merwvisi target yang lebih realistis dengan menyesuaikan kondisi saat ini. Namun, hal tersebut juga harus dengan persetujuan para pemegang saham.

"Untuk nasabah, metode pembayaran angsuran pinjaman mereka, kami kembalikan sebesar 50% untuk pembiayaan baru. Pinjaman Mekaar kan hanya 1 tahun, demand-nya juga sangat tinggi. Namun kami juga menjaga cash, jadi kami tidak menerima 100% lalu kembalikan top up 100% ke nasabah. Kami manage sedemikian rupa supaya bisa re-lending, jadi kami seleksi, nasabah mana yang masih bisa membayar, dan yang belum bisa," tukasnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement