Jumat 05 Jun 2020 14:57 WIB

Singapura akan Lengkapi Warga dengan Alat Pelacak Corona

Alat pelacak kontak corona ini bakal didistribusikan ke 5,7 juta penduduk Singapura.

Staf medis melakukan tes swab Covid19 kepada pekerja dari Asia Selatan di asrama pekerja asing Westlite Mandai, Singapura, Rabu (29/4). Singapura berencana memasang alat pelacak kontak corona pada warganya.
Foto: EPA-EFE / WALLACE WOON
Staf medis melakukan tes swab Covid19 kepada pekerja dari Asia Selatan di asrama pekerja asing Westlite Mandai, Singapura, Rabu (29/4). Singapura berencana memasang alat pelacak kontak corona pada warganya.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Pemerintah Singapura berencana untuk segera meluncurkan perangkat yang dapat dipakai untuk melacak kontak virus corona baru. Jika perangkat ini berhasil akan didistribusikan ke 5,7 juta penduduknya.

Negara-kota itu telah mengembangkan aplikasi telepon pintar jenis pertama untuk mengidentifikasi dan mengingatkan orang-orang yang telah berinteraksi dengan pembawa virus corona baru, tetapi teknologi bluetooth telah dilanda sejumlah gangguan dan aplikasi tersebut tidak banyak digunakan.

Baca Juga

"Kami sedang mengembangkan dan akan segera meluncurkan perangkat portabel yang dapat dipakai yang akan ... tidak bergantung pada kepemilikan telepon pintar," kata Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan kepada parlemen pada Jumat (5/6).

"Jika perangkat portabel ini berfungsi. Kami kemudian dapat mendistribusikannya ke semua orang di Singapura ... Ini akan menjadi lebih inklusif, dan itu akan memastikan bahwa kita semua akan terlindungi."

Perangkat yang sedang dikembangkan dapat dikenakan di lanyard (serupa kalung) atau disimpan dalam tas tangan dan akan dioperasikan dengan baterai, kata Balakrishnan bulan lalu dalam sebuah wawancara dengan Sky News Australia.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement