Jumat 05 Jun 2020 20:48 WIB

Ini yang Dilakukan Huawei Bantu Pendidikan Selama Pandemi

Huawei menyediakan platform, pendanaan dan teknologi untuk belajar jarak jauh.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Huawei
Foto: EPA
Huawei

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Lebih dari 1,5 miliar pelajar di seluruh dunia terdampak kebijakan penutupan institusi pendidikan selama pan demi Covid-19. Untuk memitigasi dampak yang di tim bulkan, UNESCO telah melun curkan Koalisi Edukasi Global yang melibatkan organisasi internasional, masyarakat sipil, dan perusahaan-besar untuk bersinergi di dalamnya.

Sebagai salah satu anggota dari Koalisi Edukasi Global UNESCO, Huawei berkomitmen mendistribusikan teknologi yang dikembangkannya untuk dapat digunakan masyarakat luas. Melalui inisiasi bernama TECH 4 ALL, Huawei memperkenalkan program inklusi digital jangka panjang.

Baca Juga

Program ini memanfaatkan teknologi untuk tujuan kebaikan. Salah satu fokus utamanya adalah, menghadirkan aksesibilitas terhadap pendidikan berkualitas.

Director UNESCO Institute for Information Technologies in Education (IITE) Zhan Tao mengungkapkan, para mitra di seluruh dunia kini bekerja sama di bawah inisiasi bertajuk 'Combat Covid-19: Keep Learning Together, We Are on the Move!'. "Dalam inisiasi ini, kami berbagi pengalaman, studi kasus, dan sumber daya agar upaya bersama yang kami lakukan dapat berjalan efektif dan mampu menjangkau seluas mungkin," ujar Tao.

Selama masa krisis, Huawei menyediakan dukungan dalam bentuk pendanaan, beragam platform terbuka, dan sumber daya edukasi yang dapat digunakan secara cuma-cuma.

Director Talent Ecosystem Development Department Huawei Bradd Feng mengungkapkan, dengan memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan pembelajaran daring, Huawei berharap dapat meminimalkan kendala yang dapat mengganggu proses belajar siswa selama berada di rumah.

Lebih dari 13 sumber massive open online course (MOOC) pun akan dibuka yang meliputi bidang-bidang canggih, seperti kecerdasan buatan (AI), big data, 5G, dan internet of Things (IoT). Huawei juga akan menyediakan lebih dari 100 train the trainer (TTT) daring dari April hingga Desember 2020.

Diharapkan, lebih dari 1.500 guru akan berpartisipasi dalam pe latihan ini. Huawei menargetkan sebanyak 50 ribu peserta akan meng ikuti pelatihan yang diseleng garakan, tentang bagaimana mela ku kan belajar mandiri dan kelaskelas secara daring.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement