REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil meraih peringkat II di Sinta Score nasional. Capaian prestasi itu didasarkan oleh kinerja luaran publikasi di Sinta dan jurnal internasional bereputasi Scopus maupun WoS. PBSI UMS menduduki ranking II nasional dari jumlah prodi PBSI sebanyak 261 di Indonesia.
Sekretaris Prodi PBSI, Laili Etika Rahmawati, mengatakan, Sinta (Science dan Technology Index) merupakan portal pengukuran kinerja ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengukuran tersebut berasal dari pengindeks an dokumen keluaran hasil penelitian atau karya ilmiah, bisa berupa artikel maupun buku sebagai hasil kinerja ilmiah peneliti dan penulis.
"Fungsi dari Sinta yakni untuk memotret kinerja publikasi ilmiah, dan penilaian ini diverifikasi secara terus menerus. Bahkan setiap tahun ada laporan kemajuannya," ujarnya seperti tertulis dalam siaran pers, Kamis (4/6).
Laili menambahkan, penilaian ranking di Sinta tersebut tidaklah instan. Peringkat diambil dari 5 year score dan dalam kurun waktu lima tahun tersebut PBSI UMS mendapat ranking II dari 261 perguruan tinggi yang ada di Indonesia dengan angka 55 dan all years score menunjukkan angka 182. Data tersebut secara spesifik menunjukkan terkait dokumen scopus ada 30 dengan sitasi 77 dan dokumen google 3.337 dengan total sitasi 1.758.
"Pencapaian ini tentu tidak seketika, segala upaya dilakukan oleh Prodi PBSI FKIP UMS secara terus-menerus dan berkelanjutan. Semua elemen dilibatkan untuk hal ini," imbuhnya.
Dengan dasar pengelolaan prodi berbasis keluaran, lanjutnya, maka semua aktivitas yang strategis dilakukan dengan berorientasi pada keluaran. Selain keluaran hasil riset kompetitif yang dilakukan oleh dosen. Prodi PBSI FKIP UMS juga mendesain kegiatan pengembangan program studi untuk mencapai target tersebut.
Kegiatan tersebut di antaranya, program riset kolaborasi dosen dengan mahasiswa, pertemuan ilmiah rutin yang diselenggarakan setiap bulan, pengelolaan sistem skripsi berbasis keluaran, pengiriman dosen sebagai pemakalah dalam kegiatan ilmiah, dan pendampingan serta klinik penulisan artikel bereputasi.
Laili mengaku bangga atas prestasi yang telah diraih oleh Prodinya. Dia berharap ke depan bisa lebih baik lagi. "Target ke depannya, minimal kami bisa mempertahankan ranking tersebut sembari berikhtiar semoga bisa berada di posisi teratas yakni posisi pertama," harapnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
