Kamis 04 Jun 2020 12:59 WIB

Wakil Rakyat Ini Minta Ojol Harus Jamin Keamanan Penumpang

Perlu diatur teknis agar penumpang yang dibonceng terjamin keamanannya.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andi Nur Aminah
Pengemudi ojek online saat membawa penumpang di kawasan Tebet, Jakarta.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengemudi ojek online saat membawa penumpang di kawasan Tebet, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi V DPR Syarief Abdullah Alkadrie mendukung agar ojek daring (ojol) diperbolehkan kembali mengangkut penumpang di masa new normal agar kebutuhan ekonomi pengendara ojol bisa terpenuhi. Menurutnya tinggal bagaimana dalam teknisnya nanti diatur agar menjamin keamanan penumpang.

"Saya kira yang pertama yang harus dijadikan patokan itu bagaimana physical distancing itu tetap bisa terjaga. Artinya kalau ojol mau dioperasikan dan bawa penumpang, harus dipisahin supaya penumpangnya betul-betul aman apakah dari pakaiannya, atau perlengkapan lain," kata Syarief saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (4/6).

Baca Juga

Politikus Partai Nasdem itu menilai perlu dilakukan evaluasi terhadap ojek daring yang selama ini hanya diperbolehkan mengangkut barang. Kalau memang selama mengangkut barang sudah bisa terakomodir, maka ojek daring bisa dikhususkan hanya untuk mengangkut barang.

"Tapi kalau memang mau mengangkut orang ya harus sesuai protokol. Harus terjamin, pakaiannya atau desainnya tentu yang tau itu dari pihak kesehatan," ujarnya.

Ia berharap Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perhubungan berkoordinasi menyusun protokol operasional ojol di tengah new normal. Regulasi juga perlu dipersiapkan agar para pengendara ojol bisa mematuhi dan melaksanakan regulasi tersebut.

"Kayak SIM dong. SIM itu kan surat izin mengemudi, ketika enggak bawa SIM dia bisa didenda. Atau dia enggak pakai helm, helm itu kan perlengkapan, bisa dibuat regulasinya kayak gitu sehingga itu menjadi kewajiban. Ketika mereka tidak gunakan itu mereka bisa didenda," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi V DPR Ridwan Bae menilai agar sebaiknya ojol tetap tidak diperbolehkan mengangkut penumpang. Menurutnya akan sulit protokol kesehatan berjalan dengan baik jika ojol tetap diperbolehkan mengangkut penumpang. Kendati demikian, pemerintah, khususnya pemerintah DKI Jakarta diminta untuk mencarikan solusi untuk para pengendara ojol yang terdampak kebijakan new normal.

"Jadi saran saya tidak boleh beroperasi, tapi tidak boleh ojol dibiarkan, carikan jalan keluar," ujar politikus Partai Golkar tersebut saat dihubungi Republika.co.id. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement