Kamis 04 Jun 2020 11:58 WIB

Program Pertanian Baznas Masuki Masa Panen

Program pertanian Baznas diberi nama Lumbung Siaga Pangan Covid-19.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Program Pertanian Baznas Masuki Masa Panen. Foto: Logo Baznas.
Foto: blogspot.com
Program Pertanian Baznas Masuki Masa Panen. Foto: Logo Baznas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program pertanian keluarga yang diinisiasi oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) beberapa waktu lalu sebagai bagian dari aksi Tanggap Covid-19, kini telah memasuki masa panen. Salah satunya merupakan kelompok mustahik binaan dari Baznas Microfinance Desa Sukaindah, Bekasi.

"Sebuah hal yang positif inisiasi Baznas dalam mendorong masyarakat khususnya mustahik untuk melakukan pertanian keluarga berjalan dengan baik hingga mereka dapat merasakan hasil panen usahanya. Selain membantu memenuhi kebutuhan pangan keluarga, program ini juga dapat memberikan tambahan penghasilan bagi keluarga," kata Kepala Program Baznas Microfinance, Noor Aziz, dalam keterangan tertulisnya kepada Republika Kamis (4/6).

Baca Juga

Tergabung dalam kelompok Family Farming 01, sebanyak lima mustahik mampu memanen sebanyak 50 ikat sayuran kangkung hasil dari pengembangan kebun yang dikelola secara bersama-sama.

Pada awal pengembangan, Program Pertanian Keluarga yang diberi nama Lumbung Siaga Pangan Covid-19 ini menanam setidaknya 1.000 bibit yang terdiri dari tanaman pekarangan seperti cabai, bayam, kangkung, kenikir, dan tomat. Tanaman yang dipilih merupakan tanaman yang mudah dalam perawatan dan memiliki masa panen yang relatif lebih singkat.

Tidak hanya memberi penguatan akan penyediaan tanaman sayuran bagi keluarga, hasil panen ini juga mendatangkan tambahan penghasilan baru. Satu ikat kangkung dapat dijual dengan harga Rp 2.000 sehingga ada tambahan penghasilan sebesar Rp 94.000 yang setara dengan konstribusi pendapatan rumah tangga mustahik sebesar 12,5 persen.

Dalam kondisi pandemi Covid-19, Noor Aziz mengatakan, kemandirian pangan dibutuhkan masyarakat sebagai antisipasi jika terjadi kelangkaan dalam pemenuhan bahan pangan untuk keluarga. Melalui program ini, Baznas berupaya mendorong masyarakat untuk mengembangkan tanaman pangan di pekarangan rumah mereka, dan tidak bergantung pada bantuan pemerintah.

"Pada akhirnya semua akan bermuara pada bagaimana orang bisa tetap produktif dalam kondisi yang serba sulit saat ini. Selain itu, dengan semakin banyaknya ruang-ruang terbuka yang berisi tanaman produktif, diyakini juga dapat memberikan dampak psikologis bagi masyarakat untuk menumbuhkan harapan," kata Noor Aziz.

Sementara itu, Direktur Pendistibusian dan Pendayagunaan Baznas, Irfan Syauqi Beik mengatakan, Baznas terus menggerakkan lembaga program untuk mendorong mustahik mengembangkan Ketahanan Pangan di masing-masing wilayah pendampingan di berbagai daerah di Indonesia, melalui pemanfaatan pekarangan.

"Semoga selain memberikan pasokan sayuran untuk keluarga dan menambah penghasilan rumah tangga, juga dapat memotivasi warga untuk semakin giat memanfaatkan pekarangan menuju ketahanan pangan keluarga di masa krisis Covid-19," kata Irfan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement