Rabu 03 Jun 2020 00:09 WIB

BPS: Tak Ada Satupun Wisman ke Sulsel

Selama April 2020 tidak ada turis yang datang dan itu karena adanya kebijakan PSBB.

Personel TNI memeriksa sejumlah pengendara motor yang akan melewati titik pemeriksaan di perbatasan Kabupaten Gowa dan Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (4/5/2020). Petugas gabungan memperketat akses keluar masuk di Kabupaten Gowa dengan melakukan pemeriksaan kepada warga di hari pertama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Gowa
Foto: ANTARA /Abriawan Abhe
Personel TNI memeriksa sejumlah pengendara motor yang akan melewati titik pemeriksaan di perbatasan Kabupaten Gowa dan Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (4/5/2020). Petugas gabungan memperketat akses keluar masuk di Kabupaten Gowa dengan melakukan pemeriksaan kepada warga di hari pertama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Gowa

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan Yos Rusdiansyah menyatakan sepanjang April 2020, tidak ada satupun wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke wilayah itu karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah pandemi Covid-19.

"Untuk bulan April 2020 itu tidak ada turis yang datang dan itu karena adanya kebijakan PSBB. Indonesia dan negara-negara lainnya juga dilanda wabah Covid-19 yang tentunya mempengaruhi perjalanan wisata di setiap negara," ujar Yos Rusdiansyah, Selasa (2/6)

Ia mengatakan pandemi Covid-19 telah mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan mancanegara, baik yang datang maupun yang akan berkunjung keluar negeri.

Yos menerangkan semua hal terkait dengan pariwisata, baik tingkat kunjungan wisatawan, hunian kamar hotel dan lainnya juga terpengaruh setelah adanya penularan wabah tersebut.

Bahkan, untuk beberapa hotel klasifikasi berbintang juga harus tutup sementara karena masifnya penularan wabah virus corona tersebut pada April 2020. Meskipun demikian, juga masih ada beberapa hotel lainnya yang masih beroperasi.

"Pada bulan April itu, khususnya yang di Makassar, saat diberlakukannya PSBB, ada hotel yang tutup ada juga yang tetap beroperasi. Jumlahnya tidak banyak karena memang sepi pengunjung," katanya.

Untuk hotel yang beroperasi di masa pandemi itu penurunannya sekitar 22,36 poin dibandingkan dengan Maret 2020 yang tingkat huniannya mencapai 43,26 persen.

Dibandingkan dengan tingkat penghunian hotel (TPK) April 2019 yang sebesar 47,43 persen juga mengalami penurunan 26,53 persen.

Untuk TPK hotel bintang satu yang beroperasi hanya sekitar 9,98 persen atau turun 19,79 poin dibandingkan Maret 2020. TPK hotel bintang dua sebanyak 29,96 persen atau lebih rendah -6,44 persen dari bulan sebelumnya.

TPK hotel bintang tiga 31,95 persen atau lebih rendah 11,10 persen; bintang empat hanya dua persen berbanding 58,93 persen (-56,93 persen) serta bintang lima 13,79 persen berbanding 33,19 atau turun -19,40 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement