Selasa 02 Jun 2020 11:30 WIB

BPS Catat Inflasi Mei 0,07 Persen 

Inflasi Idul Fitri tahun ini berbeda jauh dibandingkan tahun lalu.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Inflasi
Foto: Republika
Inflasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Mei 2020 inflasi sebesar 0,07 persen. Inflasi pada Mei lebih lambat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,08 persen. 

Data 90 kota IHK, sebanyak 67 kota menyumbang inflasi dan sebanyak 23 kota mengalami deflasi pada periode Mei 2020. Maka, inflasi tahun kalender Januari-Mei 2020 sebesar 0,90 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) sebesar 2,19 persen. 

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan inflasi beberapa negara mengalami perlambatan bahkan mengalami deflasi karena beberapa sebab. Salah satunya Covid-19.

“Sangat jauh dibandingkan Idul Fitri tahun lalu sebesar 0,50 persen. Situasi tahun ini tidak biasa, Covid-19 banyak kejadian, sehingga pola inflasi tidak biasa berbeda jauh dengan inflasi sebelumnya,” ujarnya saat video conference, Selasa (2/6).

Menurutnya inflasi terjadi karena kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Sumbangan terbesar berasal dari kelompok transportasi sebesar 0,10 persen, disusul kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar minus 0,08 persen. Kemudian kelompok perumahan, perlengkapan rumah tangga, kesehatan, penyediaan makanan dan minuman atau restoran dan perawatan pribadi masing-masing sebesar 0,01 persen. 

Sedangkan kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan adalah kelompok pakaian dan alas kaki; rekreasi, olahraga dan budaya; pendidikan masing-masing sebesar nol persen. Inflasi tertinggi di kawasan Tanjungpandan sebesar 1,20 persen. Inflasi terendah di kawasan Tanjungpinang, Bogor dan Madiun sebesar 0,01 persen.

Sedangkan deflasi tertinggi di kawasan Luwuk sebesar minus 0,39 persen. Deflasi terendah di kawasan Manado sebesar minus 0,01 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement