Senin 01 Jun 2020 20:33 WIB

Pengusaha Rental di Padang Harapkan Keringanan Cicilan Mobil

Sejak PSBB, perusahaan rental mobil di Padang mati suri.

Rental mobil. Pengusaha rental mobil di Padang, Sumatra Barat mengharapkan ada relaksasi pembayaran cicilan kendaraannya karena pemasukan mereka nyaris kosong sejak penerapan pembatasan sosial berskala besar.
Foto: Antara
Rental mobil. Pengusaha rental mobil di Padang, Sumatra Barat mengharapkan ada relaksasi pembayaran cicilan kendaraannya karena pemasukan mereka nyaris kosong sejak penerapan pembatasan sosial berskala besar.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sejumlah pengusaha rental mobil di Padang berharap perusahaan pembiayaan memberikan kelonggaran pembayaran cicilan. Mereka beralasan, sejak pandemi Covid-19, usaha sewa kendaraan mengalami penurunan penyewaan hingga 100 persen.

"Sudah hampir tiga bulan kami tidak beroperasi karena tak ada penyewa, bahkan ada usaha peminjaman mobil yang terancam bangkrut," kata salah seorang pemilik usaha sewa kendaraan Orion Holiday Fordismen di Padang, Senin.

Baca Juga

Menurut Fordismen, mobil yang biasa digunakan oleh pelanggan lebih banyak berada di garasi sejak pemerintah menetapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Saat PSBB, ada anjuran agar orang lebih banyak melakukan kegiatan di dalam rumah.

"Ya sudah pasti kami nggak ada konsumen. Kerugian Rp 15 hingga Rp 20 juta per harinya semenjak diberlakukan PSBB," kata Fordismen yang memiliki 12 unit bus pariwisata 48 kursi dan 29 kursi.

Direktur PT Cahaya Wisata Andalas Budiman, yang juga ketua Padang Comunity Rental, mengatakan, bisnisnya mati suri. Ia mengungkapkan, usaha yang dikelolanya dari 2005 terancam bangkrut akibat pandemi Covid-19 dan diperparah dengan aturan perusahaan pembiayaan yang yang dianggapnya tidak memihak kepada pengusaha rental

PT Cahaya Wisata Andalas yang memiliki unit unit lebih dari 10 kendaraan mulai berhenti beroperasi semenjak awal Maret 2020. Budiman mengatakan, sampai saat ini, tidak satupun unit kendaraannya yang jalan, sehingga seluruh sopir dan karyawannya dirumahkan akibat pandemi ini.

Pandemi juga menyebabkan terdampaknya seluruh anggota Padang Comunity Rental, salah satu organisasi yang menaungi pengusaha sewa kendaraan di Padang dengan jumlah anggota mencapai 100 orang lebih dan rata-rata jumlah unit yang dimiliki mencapai 200 kendaraan.

"Harapan kami kepada pihak pemerintah, tolong suarakan kepada pihak pembiayaan untuk bisa memberikan keringanan dan kelonggaran terhadap cicilan yang masih berjalan ini, kalau tidak ada keringanan maka seluruh unit yang ada terancam akan disita oleh pihak leasing, akibat tidak terbayarnya cicilan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement