Senin 01 Jun 2020 20:04 WIB

Turki Buka Kembali Penerbangan dan Perjalanan Darat

Turki juga kembali membuka bisnis termasuk kafe dan restoran.

Red: Nur Aini
Suasana ruang check in Bandara Istanbul
Foto: AP Photo/Emrah Gurel
Suasana ruang check in Bandara Istanbul

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Turki mengizinkan pelaksanaan kembali penerbangan dan perjalanan darat antara kota-kota besar serta pembukaan kembali Grand Bazaar di Istanbul, juga kafe dan restoran pada Senin (1/6).

Pengeluaran izin tersebut merupakan langkah besar yang diambil pemerintah negara itu untuk melonggarkan aturan pembatasan, yang sebelumnya diberlakukan guna menangani pandemi virus corona. Menteri Transportasi Turki Adil Karaismailoglu berusaha meyakinkan kembali para penumpang, dalam sebuah upacara yang menandai penerbangan reguler pertama dari Istanbul ke Ibu Kota Ankara dalam dua bulan terakhir.

Baca Juga

"Kita memasuki periode perjalanan yang berfokus pada isolasi, mulai dari pintu masuk hingga keluar dari bandara," kata Karaismailoglu dalam televisi. Ia menambahkan bahwa enam bandara domestik telah memenuhi standar kebersihan dan keselamatan.

Penerbangan internasional diperkirakan dapat kembali beroperasi pekan depan. Saham bandara dan maskapai Turki, termasuk Turkish Airlines, naik.

Tingkat lalu lintas melonjak di pusat komersial Istanbul, dengan banyak warga Turki kembali bekerja saat pemerintah berusaha menghidupkan kembali ekonomi yang terpukul oleh pandemi. Karyawan kantor pemerintah dan fasilitas publik bergabung dengan pekerja pabrik yang mulai kembali bekerja bulan lalu.

Dengan memakai masker, para pemilik toko membuka dan membersihkan toko-toko mereka di Grand Bazaar, yang dilaporkan media sebagai salah satu tempat penyebaran virus pada Maret. Pasar yang menjadi destinasi wisata utama Istanbul itu ditutup lebih dari dua bulan.

Pemerintahan Presiden Turki Tayyip Erdogan secara perlahan telah mencabut beberapa pembatasan. Sementara itu, otoritas setempat menyatakan wabah telah dikendalikan.

Penyakit Covid-19 telah menyebabkan sedikitnya 4.500 meninggal dan menginfeksi lebih dari 160.000 orang di Turki, meskipun kasus harian dan kematian menurun drastis. Taman, pusat kebugaran, pantai, perpustakaan, dan museum juga telah dibuka, termasuk di Istanbul, pusat penyebaran wabah di Turki.

Aktivitas ekonomi mulai menurun sejak Maret dan tidak jelas seberapa parah sektor pariwisata utama Turki akan menderita musim panas ini. Beberapa provinsi, termasuk Istanbul, masih dikenai penguncian setiap akhir pekan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement