Senin 01 Jun 2020 17:37 WIB

China Serukan Dukungan Finansial Lebih Besar untuk WHO

Seruan China muncul setelah AS putuskan hubungan dengan WHO.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Logo WHO
Foto: Ist
Logo WHO

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Pemerintah China menyerukan komunitas internasional meningkatkan dukungkan finansial dan politik kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Seruan itu muncul setelah Amerika Serikat (AS) memutuskan hubungan dengan badan tersebut. 

“WHO adalah organisasi yang terdiri atas 194 negara berdaulat, tidak hanya melayani satu negara, dan tidak menyerah pada keinginan satu negara yang membayar lebih. Setiap penindasan dan pemerasan terhadap WHO adalah ketidakpedulian terhadap kehidupan, tantangan bagi kemanusiaan, dan penghancuran kerja sama internasional,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian dalam konferensi pers pada Senin (1/6), dikutip laman CGTN. 

Baca Juga

Pada kesempatan itu, dia turut mengkritik keputusan AS mundur dari WHO. Menurutnya langkah itu mencerminkan perilaku mementingkan diri sendiri. Zhao mengatakan China sebagai negara yang bertanggung jawab akan terus mendukung peran WHO dalam melawan pandemi Covid-19. 

Sebelumnya, Uni Eropa telah mendesak AS mempertimbangkan kembali keputusannya hengkang dari WHO. Langkah demikian dianggap dapat melemahkan upaya global dalam menangani pandemi Covid-19.

"Dalam menghadapi ancaman global ini, sekaranglah saatnya untuk meningkatkan kerja sama dan solusi bersama. Tindakan yang melemahkan hasil internasional harus dihindari. Dalam konteks ini kami mendesak AS mempertimbangkan kembali keputusan yang diumumkannya," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell dalam sebuah pernyataan bersama pada Sabtu (30/5).

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas turut mengkritik keputusan AS keluar dari WHO. Menurutnya, tindakan tersebut tak tepat untuk diambil mengingat pandemi masih berlangsung. Dia mengatakan akan berusaha menjalin komunikasi dengan Washington.

AS memutuskan keluar dari WHO setelah menudingnya menjadi "boneka" China. Pada Jumat (29/5) lalu, Presiden AS Donald Trump menuduh para pejabat China telah menekan WHO untuk menyesatkan dunia terkait pandemi Covid-19. Sebelumnya, Trump telah menyebut WHO bersikap "Cina-sentris"

Bulan lalu, AS memutuskan menghentikan pendanaannya untuk WHO. Langkah tersebut disesalkan banyak pihak karena dianggap dapat melemahkan upaya global dalam melawan pandemi Covid-19. Negeri Paman Sam merupakan pendonor terbesar WHO. Tahun lalu, ia menyumbangkan dana sekitar 400 juta dolar AS. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement