Senin 01 Jun 2020 02:05 WIB

Camila Cabello Membuka Diri Perihal Gangguan Kecemasan

Camila Cabello pernah ragu untuk terbuka perihal OCD dan kecemasan masa lalu.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Nora Azizah
Camila Cabello pernah ragu untuk terbuka perihal OCD dan kecemasan masa lalu (Foto: Camila Cabello)
Foto: People's choice.com
Camila Cabello pernah ragu untuk terbuka perihal OCD dan kecemasan masa lalu (Foto: Camila Cabello)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sebuah tulisan pribadi yang menyentuh, Camila Cabello membuka tentang pengalamannya dengan kecemasan dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Diterbitkan di Wall Street Journal, Kamis (28/5), Camila mengungkapkan banyak hal tentang pertempuran batinnya.

"Saya menangis di mobil berbicara dengan ibu saya tentang seberapa banyak kecemasan dan berapa banyak gejala OCD yang saya alami. Ibuku dan aku di kamar hotel membaca buku-buku tentang OCD karena aku putus asa untuk lega. Aku mengalami apa yang terasa seperti kegelisahan yang konstan, tak tergoyahkan, tanpa henti yang membuat kehidupan sehari-hari menjadi sangat sulit," tulis Cabello.

Baca Juga

Tanpa disadari, hal itu mejadi momen yang sangat menyentuh baginya. Namun, dia mengaku ragu untuk membuka tentang OCD dan kecemasannya di masa lalu.

"Saya tidak ingin orang-orang yang berpikir saya kuat dan mampu dan percaya diri, orang-orang yang paling percaya pada saya mengetahui bahwa saya merasa lemah," jelasnya dalam esai.

Hingga akhirnya, Cabello memutuskan untuk jujur tentang perjuangan kesehatan mentalnya. Ia berpikir tak ada yang salah dengan dirinya, dan menerima bahwa dirinya memang tak bisa menangani banyak hal.

Camila melanjutkan dengan menjelaskan bahwa kunci untuk bertarung dalam kesehatan mentalnya adalah bahwa tidak ada yang memalukan jika berjuang dengan kesehatan mental. Siapa sangka, tulisan tersebut justru direspons positif para penggemarnya.

Di media sosial, penggemar Camila berterima kasih kepada penyanyi itu karena begitu terbuka. Mereka juga banyak yang mencatat bahwa kejujurannya membantu mereka merasa kurang sendirian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement