Ahad 31 May 2020 06:32 WIB

Pakistan Belum Mau Tangguhkan Penerbangan Internasional

Kalangan medis sudah mengingatkan akan lebih banyak kematian akibat Covid-19

Rep: dwina agustin/ Red: Hiru Muhammad
Suasana jalan utama yang sepi selama pembatasan karena COVID-19 di Peshawar, Pakistan, Jumat (15/5). Pemerintah provinsi Punjab, Sindh, Khyber Pakhtunkhwa dan Balochistan pada Jumat (8/5) mengumumkan peloggaran pambatasan wilayah. Pembatasan wilayah dilakukan sebagai upaya untuk menekan penyebaran Covid-19.
Foto: EPA-EFE / SHAHZAIB AKBER
Suasana jalan utama yang sepi selama pembatasan karena COVID-19 di Peshawar, Pakistan, Jumat (15/5). Pemerintah provinsi Punjab, Sindh, Khyber Pakhtunkhwa dan Balochistan pada Jumat (8/5) mengumumkan peloggaran pambatasan wilayah. Pembatasan wilayah dilakukan sebagai upaya untuk menekan penyebaran Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD--Pakistan telah mencatat korban meninggal semalam tertinggi dengan 78 orang dan jumlah kasus Covid-19 melonjak melewati 66.000. Meski begitu, Otoritas Penerbangan Sipil mengumumkan penerbangan internasional tidak ditangguhkan.

Otoritas Penerbangan Sipil tetap akan menerima penerbangan yang akan masuk dan keluar dari Pakistan. Kondisi ini sejalan dengan keputusan pemerintah yang membuka penerbangan domestik  awal bulan ini.

Negara ini juga sudah melonggarkan karanita wilayah yang diterapkan. Awal bulan ini, Mahkamah Agung bahkan memerintahkan mal untuk dibuka. Profesi medis negara itu telah memperingatkan akan lebih banyak kematian akibat penyebaran virus Corona pun sudah didengungkan.

Pakistan telah mencatat 1.395 kematian akibat Covid-19 sejak pertengahan Maret, Sabtu (30/5). Jumlah harian kasus baru menunjukkan peningkatan hampir 2.500 infeksi.

Perdana Menteri Imran Khan menolak untuk menutup masjid. Dia memilih patuh dengan saran pemimpin agama radikal Pakistan yang mengancam protes dengan kekerasan jika masjid ditutup.

Pakistan memiliki hampir 3.000 tempat tidur perawatan intensif di seluruh negeri yang berpenduduk 220 juta orang. Pemerintah sendiri  hanya memberikan sedikit perhatian  terhadap penerapan jarak sosial (social distancing) di masyarakat. 

 

sumber : ap
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement