Sabtu 30 May 2020 17:46 WIB

Ketupat Lebaran untuk WBP Lapas Kembangkuning, Nusakambangan

“Tiada lebaran tanpa ketupat,” kata seorang warga binaan.

Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kembangkuning, Nusakambangan, menikmati ketupat dan opor ayam khas Lebaran. Menu khas Lebaran itu merupakan partisipasi IMS dan para donatur lainnya.
Foto: Dok IMS
Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kembangkuning, Nusakambangan, menikmati ketupat dan opor ayam khas Lebaran. Menu khas Lebaran itu merupakan partisipasi IMS dan para donatur lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSAKAMBANGAN - Rasa bahagia tampak dari raut wajah seluruh penghuni Lapas Kembangkuning Nusakambangan, Jawa Tengah, Ahad (24/5). Lebaran kali ini berbeda dengan lebaran yang sudah-sudah.  Menu ketupat lengkap dengan opor ayam terhidang untuk seluruh warga binaan.

Tidak hanya napi atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)  yang Muslim saja yang merasakan nikmatnya ketupat plus opor ayam.  Menu istimewa itu dirasakan juga oleh waga binaan yang beragama lain. Hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan kemenangan yang baru saja dirasakan. 

Nikmatnya menu ketupat dan  opor ayam di Lapas Kembangkuning Nusakambangan dapat dinikmati oleh para penghuninya berkat bantuan dari Islamic Medical Service (IMS) yang didukung oleh Yayasan Berdayakan Sesama (YBS), donasi rakyat.id, Havara Foundation dan Yayasan Cikal Cendekia Salsabila.

photo
Panitia Syawal Lapas Kembangkuning, Nusakambangan, menyiapkan kulit ketupat untuk memasak menu lebaran buat para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).  (Foto: Dok IMS)

Pada Lebaran  kali ini,  Panitia Syawal Lapas Kembangkuning membuat ketupat sebanyak  900 buah dengan menghabiskan beras sebanyak 75 kg. Untuk menu opor, mereka menyiapkan 56 ekor ayam pejantan yang dibeli dari Cilacap. 

Janur sebagai bahan baku pembuatan ketupat didapat oleh warga binaan di sekitar lapas. Janur itu diambil oleh warga binaan yang menjalani asimilasi. Pembuatan ketupat melibatkan banyak warga binaan, sementara untuk memasaknya sebanyak 20 orang berjibaku didapur.

Salah satu warga binaan lapas Kembangkuning Ahmad Falah (52 tahun) memberikan komentar atas tersajinya ketupat lebaran. “Dengan adanya ketupat lebaran ini mengibur kami. Kami tidak dikunjungi oleh keluarga karena ada wabah Covid-19.  Bagi saya, tiada lebaran tanpa ketupat,” selorohnya sambil tertawa seperti dikutip dalam rilis IMS yang diterima Republika.co.id.

Muhammad Fitrah Abdullah (46 tahun),  terpidana kasus narkoba, sangat senang dengan adanya hidangan lebaran di lapas kali ini. “Alhamdulillah, rasanya enak dan banyak sehingga kami semua kenyang. Mudah-mudahan tahun depan ada lagi,” ucapnya penuh harap.

photo
Panitia Syawal Lapas Kembangkuning, Nusakambangan, menyiapkan menu makanan ketupat dan opor ayam buat para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).  (Foto: Dok IMS)

Kalapas Kembangkuning,  Unggul Waluyo Saputro mengucapkan terima kasih kepada IMS dan para donator lainnya yang telah memberikan perhatian kepada WBP Kembangkuning.  “Saya ucapkan terima kasih  kepada IMS dan donatur lainnya seperti Havara, YBS, Salsabila dan  donasi rakyat.id yang sangat perhatian kepada WBP Lapas Kembangkuning.  Di tengah wabah Covid-19,  masih ada perhatian untuk WBP yg ada di lapas,” ujarnya.

Direktur Islamic Medical Service  (IMS) Pusat, Imron Faizin ini bukan pertama kalinya IMS mengadakan kegiatan berbagi di Lapas Kembangkuning pada momentum Lebara.  “Alhamdulillah, kami kedua kalinya dapat berpartipasi untuk dapat menghadirkan ketupat dan opor ayam saat hari raya untuk penghuni Lapas Kembangkuning Nusakambangan. Kali ini kami dapat mengajak beberapa lembaga yang lain untuk turut berpartisipasi,”  kata Imron Faizin. 

Ia menambahkan, “Warga binaan merupakan saudara kita juga yang berhak untuk merasakan meriahnya hari raya. Setidaknya mereka semua dapat merasakan hidangan ketupat dan opor ayam yang merupakan menu khusus yang hadir di hari raya.”

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement