Sabtu 30 May 2020 08:07 WIB

Solusi Industri Kreatif dan Alternatif di Tengah Pandemi

Bank BRI menginisiasi konsep Zoom!nar untuk membicarakan hal tersebut.

Acara zoom!nar: Industri Kreatif dan Alternatif Solusi Pendanaan. Hadir Dedi Permadi, Staf Khusus Bidang Kebijakan Digital & SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo). Selain itu juga Fadjar Hutomo, Deputi Bidang Investasi dan Industri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Parekraf) dan Direktur Bisnis Mikro, Bank BRI Supari. Kemudian Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya
Foto: Peruri
Acara zoom!nar: Industri Kreatif dan Alternatif Solusi Pendanaan. Hadir Dedi Permadi, Staf Khusus Bidang Kebijakan Digital & SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo). Selain itu juga Fadjar Hutomo, Deputi Bidang Investasi dan Industri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Parekraf) dan Direktur Bisnis Mikro, Bank BRI Supari. Kemudian Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Sebanyak 765 pelaku industri kreatif dari 16 sektor menyemarakkan zoom!nar bertema “Industri Kreatif dan Alternatif Solusi Pendanaan” yang diselenggarakan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Zoom!nar tersebut menghadirkan pembicara utama  Menteri Komunikasi dan Informatika, yang diwakili Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Digital dan Sumber Daya Manusia Dedy Permadi, Deputi Bidang Investasi dan Industri Kementerian Parekraf Fadjar Hutomo, dan  Direktur Bisnis Mikro, Bank BRI Supari. 

Hadir mewakili kalangan pelaku industri kreatif adalah formasi lengkap GIGI Band (Armand Maulana, Dewa Budjana, Thomas Ramdhan dan Gusti Hendy), dan Raul Renanda – Arsitek dan seniman. Mengikuti arahan untuk berdiam diri di (stay at home) dan bekerja dari rumah (work from home), zoom!nar kembali digelar dengan kehadiran para pembicara dan peserta selama 2,5 jam dari kediaman masing-masing melalui aplikasi video conferencing.

Dedi Permadi saat membacakan pesan Menkominfo Johnny G Plate mengungkapkan, Kementerian Komunikasi dan Informatika mendukung dan mengapresiasi kegiatan video conference semacam zoom!nar,  utamanya pada masa pandemi yang kini  melanda dunia. 

“Di saat berjaga jarak (physical distancing) menjadi keharusan dalam keberlangsungan kehidupan, jaringan internet yang andal dan aman merupakan sarana utama untuk bisa tetap melakukan kegiatan berkomunikasi dan berusaha. Demi menjaga keberlangsungan dunia usaha saat berdiam dan bekerja dari rumah di masa pandemi, pemerintah melalui Kemenkominfo memastikan jaringan internet yang bisa diandalkan senantiasa hadir untuk masyarakat,” jelas Dedi, Jumat (29/5).

Menyambung apa yang disampaikan Menteri Kominfo, Supari selaku Direktur Bisnis Mikro Bank BRI menyampaikan bahwa pandemi yang hanya bisa dilewati dengan berjaga jarak, menjadikan manusia teralienasi dan terisolasi. 

“Industri kreatif mengajarkan kepada kita bahwa hanya mereka yang berinovasi dari rumah yang bisa bertahan di masa pandemi ini. Kreativitas menjadi kata kunci untuk bisa bertahan dan keluar dari krisis yang sedang kita hadapi ini. Kolaborasi antara pihak perbankan dan industri kreatif bukan saja dapat mengusahakan terus begeraknya roda ekonomi, tapi juga dapat memberikan solusi emosi di masa pandemi ini,” papar Supari. 

Supari juga menepis keraguan para pegiat industri kreatif terkait kemungkinan untuk mendapatkan pendanaan dari sektor perbankan. “Bank BRI hadir untuk memberikan solusi alaternatif pandanaan kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk industri kreatif. Tangible maupun intangible assets yang dihasilkan oleh industri kreatif tentunya memiliki nilai ekonomis dan mungkin bankable,” kata Supari. 

Ia menambahkan, selain melalui jalur frontline perbankan, instrumen lain yang bisa mendukung terjadinya kolaborasi antara dunia perbankan dan industri kreatif adalah melalui instrumen peer to peer lending melaui beberapa fintech rekanan Bank BRI.

Terkait apa yang disampaikan Supari, Raul Renanda seorang arsitek, perancang dan seniman yang dikenal melalui karyanya mendesain Gedung Taman Ismail Marzuki dan kini merambah ke industri desain piano modern, sepakat. Menurut dia, berinovasi dari rumah menjadi kunci untuk bisa keluar dari keterhimpitan di masa pandemi. 

“Seorang seniman biasanya akan sangat kreatif dan kemudian menghasilkan master piece justru di saat dia tertekan,” jelas Raul. 

Raul mendorong pihak perbankan untuk dapat terus berkomunikasi dengan industri kreatif untuk bisa hadir dengan alternatif solusi pendanaan. 

“Tidak ada karya yang bisa menghasilkan nilai tambah 30 kali lebih besar dari modal tangible yang ia invstasikan selain karya industri kreatif. Selama ini karya-karya indudstri kreatif terbukti memiliki nilai ekonomis yang sangat besar. It’s a high risk investment with highly returns,” ujar Raul.

Band GIGI yang ikut menyemarakkan diskusi zoom ini mengatakan, perlindungan hak intelektual dan hak cipta masih menjadi masalah di negara ini. “Bentuk akhir dari karya musik adalah meta data di jaman digital sekarang ini. Perlindungan hak intelektual dan hak cipta masih menjadi pekerjaan serius untuk bisa ditangani agar tidak terus merugikan industri kreatif,” jelas Armand Maulana, sang vokalis

“GIGI Band mengapresiasi terbitnya UU24/2019 terkait industri kreatif yang diinisiasi oleh Kemenparekraf.Kami juga berharap karya-karya intangible dapat disahkan dalam konteks fidusia dalam industri perbankan,” katanya. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement