Sabtu 30 May 2020 02:48 WIB

Qatar Bantah Rumor Keluar dari Dewan Kerja Sama Teluk (GCC)

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Bahrain memutus hubungan diplomatik dengan Qatar

Rep: Gulfnews/ Red: Elba Damhuri
Emir  Qatar Sheikh Tamim Hamad Al Thani  berbicara pada acara KL Summit 2019 di Kuala Lumpur, Malaysia, (19/12).
Foto: FAZRY ISMAIL/EPA-EFE
Emir Qatar Sheikh Tamim Hamad Al Thani berbicara pada acara KL Summit 2019 di Kuala Lumpur, Malaysia, (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Qatar membantah mereka berencana keluar dari Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) saat mereka bersiap untuk menandai tiga tahun isolasi.

Rumor keluarnya Qatar dari GCC ---yang didirikan pada 1981 dan berkantor pusat di Riyadh-- ramai diperbincangkan di ibu kota negara Teluk itu dalam beberapa pekan terakhir. Para analis dan diplomat menyatakan kemungkinan itu bisa terjadi.

"Laporan yang mengklaim bahwa Qatar sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan GCC sepenuhnya tidak benar dan tidak berdasar," kata asisten menteri luar negeri Qatar Lolwah Al Khater.

"Desas-desus seperti itu pasti berasal dari keputusasaan dan kekecewaan masyarakat dengan GCC yang retak, yang dulunya menjadi sumber harapan dan aspirasi bagi orang-orang dari enam negara anggota," katanya.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Bahrain, bersama dengan Mesir yang bukan anggota GCC, tiba-tiba memutuskan hubungan diplomatik, ekonomi, dan perjalanan dengan Qatar pada Juni 2017.

Perselisihan itu akan memasuki tahun ketiga pada 5 Juni. Oman dan Kuwait adalah dua anggota GCC lainnya --yang mengawasi koordinasi ekonomi dan militer regional bersama Qatar dan pemain regional lainya.

 

sumber : Gulfnews
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement