Jumat 29 May 2020 16:03 WIB

Suasana di Kala Rasulullah SAW Dikebumikan

Suasana saat Rasululah meninggal diliputi kesedihan.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Suasana di Kala Rasulullah SAW Dikebumikan. Foto: Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: smileyandwest.ning.com
Suasana di Kala Rasulullah SAW Dikebumikan. Foto: Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hari wafatnya Rasulullah SAW merupakan hari duka bagi umat Muslimin. Hari itu, dunia kehilangan sosok panutan yang lembut dan teladan. Di saat pemakamannya, suasana begitu diliputi kesedihan namun juga diiringi dengan doa-doa dari segenap umat Muslim.

Dalam buku Sejarah Hidup Muhammad karya Muhammad Husain Haekal dijelaskan, ketika hari sudah senja dan setelah selesai kaum Muslimin menjenguk jenazah Rasulullah SAW, maka perpisahan terakhir pun dimulai. Jasad Rasulullah SAW dikebumikan diiringi dengan segenap kaum Muslimin yang hadir.

Baca Juga

Para kaum Muslimin menunggu hingga tengah malam. Kemudian sehelai syal berwarna merah yang biasa dipakai Nabi Muhammad SAW dihamparkannya di dalam kuburan itu. Lalu jenazah Rasulullah dikebumikan ke tempatnya terakhir oleh mereka yang memandikan jenazah beliau.

Di atas itu lalu dipasang bata mentah kemudian pusara tersebut ditimbun dengan tanah. Dalam hal ini, Aisyah berkata: “Kami mengetahui pemakaman Rasulullah SAW. Yakni setelah mendengar suara-suara sekop pada tengah malam itu,”. Hal ini pun dibenarkan oleh Fatimah, yakni waktu dikuburkannya Nabi adalah di tengah malam.

Upacara pemakaman itu terjadi pada malam Rabu tanggal 14 Rabiul Awal. Yakni dua hari setelah Rasulullah SAW berpulang ke rahmatullah. Sesudah itu, Aisyah tinggal menetap di rumahnya dalam ruangan yang berdampingan dengan ruangan makan Nabi. Ia merasa bahagia di samping ‘tetangga’ yang sangat mulia itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement