Jumat 29 May 2020 09:44 WIB

Moskow Revisi Jumlah Kematian Akibat Covid-19

Jumlah kematian yang sebenarnya adalah 1.561 bukan 639 seperti yang diumumkan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Otoritas Moskow mencatat dua kali lipat jumlah kematian yang dikonfirmasi akibat virus corona jenis baru atau Covid-19 pada April.
Foto: AP/Alexander Zemlianichenko
Otoritas Moskow mencatat dua kali lipat jumlah kematian yang dikonfirmasi akibat virus corona jenis baru atau Covid-19 pada April.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Otoritas Moskow mencatat dua kali lipat jumlah kematian yang dikonfirmasi akibat virus corona jenis baru atau Covid-19 pada April. Departemen Kesehatan mengatakan, jumlah kematian yang sebenarnya adalah 1.561 bukan 639 seperti yang diumumkan sebelumnya.

Dalam sebuah pernyataan, Departemen Kesehatan Moskow mengatakan, jumlah kematian direvisi setelah dilakukan pemeriksaan terhadap sejumlah jenazah. Mereka mengkonfirmasi penyebab 169 kematian memiliki tes awal negatif virus corona.

Dilansir BBC, Jumat (29/5), pada April, 756 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia bukan karena corona. Namun setelah dilakukan pemeriksaan, ratusan orang tersebut meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19.

Dengan penghitungan baru ini, ada kemungkinan jumlah kematian di seluruh Rusia akan meningkat meski Moskow merupakan episentrum pandemi virus korona. Departemen Kesehatan Moskow menekankan, penghitungan baru menempatkan angka kematian akibat Covid-19 berada di bawah 3 persen dibandingkan kota lainnya. Namun, pihak berwenang mengakui bahwa jumlah kematian pada Mei akan lebih tinggi.

Rusia saat ini memiliki jumlah kasus infeksi virus corona yang dikonfirmasi mencapai 380.000 dan menjadi negara ketiga yang tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat dan Brasil. Sementara itu, jumlah kematian yang dicatat secara resmi sekitar 4.142.

Pemerintah mengatakan, Rusia telah menekan jumlah kematian karena melakukan pengujian massal. Namun, banyak pihak yang meragukan dan memperkirakan angka kematian bisa lebih tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement