Jumat 29 May 2020 08:34 WIB

Hago Kolaborasi dengan Pengembang Gim Indonesia Touchten

Tujuan kemitraan ini adalah meningkatkan ekonomi kreatif Indonesia.

Rep: Jeihan Kahfi Barlian (swa.co.id)/ Red: Jeihan Kahfi Barlian (swa.co.id)
Beberapa gim Touchten yang ada di aplikasi Hago.
Beberapa gim Touchten yang ada di aplikasi Hago.

Indonesia telah memasuki pekan kelima masa pandemi Covid-19 dan perlahan masyarakat mulai menyesuaikan diri dengan tatanan kehidupan baru (new normal). Menurut hasil penelitian dari Kantar, 80 persen masyarakat Indonesia sekarang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sebagai tanda dukungan terhadap gerakan #DiRumahAja yang merupakan rekomendasi untuk menjaga jarak fisik atau physical distancing. Ketika masyarakat menetap di rumah, mereka mulai mencari aktivitas agar tetap terhibur selama masa karantina yang berkepanjangan ini.

Melihat banyaknya permintaan dari masyarakat berbagai usia akan hiburan melalui daring selama periode ini dan demi mempertahankan tujuannya mendorong ekonomi kreatif Indonesia, Hago bermitra dengan Touchten, pengembang gim yang berbasis di Jakarta. Kemitraan ini bertujuan mengubah permainan klasik yang banyak diminati masyarakat agar dapat diakses melalui smartphone seperti Kuis Gambar Saku (KGS) dan Teka Teki Saku (TTS). Selain kedua permainan tersebut, permainan kartu Capsa juga akan segera dikembangkan seiring dengan banyaknya peminat yang tidak hanya di Indonesia tetapi di seluruh Asia Tenggara.

"Tujuan kemitraan ini adalah meningkatkan ekonomi kreatif Indonesia sejak meluncurkan Hago dua tahun lalu. Hago telah berhasil bekerja dengan Kominfo, Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf), Asosiasi Game Indonesia (AGI) dan banyak pengembang gim lokal lainnya pada bulan Desember lalu untuk kompetisi pengembangan gim bertajuk ‘Jawara Game Indonesia’ dan kami sangat terkesan dengan adanya 87 pengajuan gim. Sekarang saatnya untuk menyediakan kesempatan bagi talenta lokal di Indonesia agar mereka bisa lebih berkembang bahkan mendunia,” ucap Joshua Qiao, Wakil Presiden Vlight Technology Pte. Ltd, perusahaan induk Hago.

"Kami melihat popularitas permainan trivia dan teka-teki silang di TV nasional dan saya yakin kita semua cukup akrab dengan permainan ini dalam bentuk konvensionalnya. Kemudian, Capsa juga sangat menarik dan menjadi favorit masyarakat lokal. Kami percaya bahwa ini adalah bukti kuat kecintaan masyarakat Indonesia terhadap gim yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga menantang mereka untuk mengembangkan diri. Adapun Touchten adalah perusahaan gim paling inovatif dan menjanjikan yang kami temukan di Asia Tenggara. Konsep permainan, desain, dan wawasan bisnis mereka sangatlah matang dan memiliki potensi untuk mendunia,” tutur Robi Gao, Senior BD Director dari Hago.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Frontiers in Psychiatry, permainan puzzle dapat mengurangi tingkat depresi, stres, dan mencegah kilas balik dari pengalaman traumatis pada orang dewasa. Tidak hanya orang dewasa, sebuah studi yang dilakukan Mailman School of Public Health di Columbia University menemukan, bermain gim di kalangan anak-anak dapat meningkatkan fungsi intelektual dan kompetensi yang tinggi di sekolah, serta lebih sedikitnya masalah hubungan dengan teman sebaya.

Peluncuran gim ini juga menjadi momen istimewa bagi Touchten, karena mereka adalah pengembang gim Indonesia pertama yang karyanya ditampilkan dalam aplikasi Hago. Tidak hanya bagi Touchten, kolaborasi ini juga merupakan pengalaman yang sangat menarik bagi kedua belah pihak karena memungkinkan Hago dan Touchten untuk menghadirkan permainan yang relevan dan dibuat secara lokal untuk masyarakat Indonesia. Secara keseluruhan, gim ini dikembangkan oleh sembilan orang hanya dalam periode dua bulan.

“Mengembangkan gim untuk platform Hago adalah pengalaman yang menggembirakan. Tim Hago sangat kooperatif dan bersedia membantu kami hampir setiap saat untuk mengintegrasikan, berdiskusi dan memecahkan masalah bersama. Hago juga menyediakan alat pengujian yang lengkap dan canggih serta penggunaannya yang mudah. Ketersediaan alat tersebut menghemat banyak waktu kami dalam hal pengujian iterasi dan mengurangi jumlah pekerjaan dalam hal mengelola skalabilitas server ketika akan digunakan oleh jutaan pengguna Hago di Indonesia,” jelas Roki Soeharyo, CEO Touchten.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement