Sabtu 30 May 2020 02:37 WIB

DPRD Jabar: Butuh Simulasi Sebelum New Normal Dimulai

DPRD Jabar: Butuh Simulasi Sebelum New Normal Dimulai

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
 New Normal: DPRD Jabar: Butuh Simulasi Sebelum New Normal Dimulai
New Normal: DPRD Jabar: Butuh Simulasi Sebelum New Normal Dimulai

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berencana akan mulai menerapkan skema new normal atau kenormalan baru dalam aktivitas sehari-hari warga Jabar mulai 1 Juni mendatang. Hal tersebut dinilai perlu dipersiapkan secara maksimal sebelum dimulai.

Wakil Ketua DPRD Jabar Oleh Soleh menyebutkan, salah satu persiapan tersebut dapat dilakukan dengan cara menggelar simulasi penerapan protokol kesehatan di seluruh lini. Pasalnya, tidak sedikit penyesuaian teknis yang harus dilakukan warga pada saat kenormalan baru berlangsung.

"Pada prinsipnya kami DPRD Jabar setuju dengan new normal, hanya saja tidak boleh gegabah. Kalau mau dipaksakan 1 Juni, perlu ada simulasi secara masif," ungkapnya ketika dihubungi Ayobandung.com, Kamis (28/5/2020).

Dia mengatakan, penerapan protokol kesehatan seperti physical distancing saat ini sudah diterapkan di sejumlah kantor atau instansi yang tetap beroperasi selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlangsung. Namun, hal serupa belum dilakukan di tempat yang selama ini tutup sementara seperti mall hingga sekolah.

AYO BACA : New Normal, DPRD Jabar Minta Jaminan Keamanan di Pesantren

"Di seluruh tempat yang berpotensi banyak orang harus ada simulasi protokol kesehatan, karena faktanya saat menjelang lebaran kemarin di pasar dan tempat perbelanjaan tidak karuan suasanya. Sekolah juga, bagaimana cara mengatur jarak antar bangku minimal satu meter kan tidak mudah," ungkapnya.

Oleh menyebutkan, simulasi serupa juga perlu dilaksanakan di operasional angkutan-angkutan umum. Mulai dari angkutan dalam kota hingga angkutan massal seperti kereta api, pesawat dan kapal laut.

"Sehingga simulasi ini perlu melibatkan semua lini. Pengaturan simulasi di sekolah melibatkan Dinas Pendidikan, pengaturan pasar melibatkan Disperindag. Semua dilakukan bekerjasama dengan gugus tugas," ungkapnya.

Untuk memulai kenormalan baru, Oleh juga meminta Pemprov Jabar untuk terus menggenjot pemeriksaan masif, memberi subsidi masker pada warga, membuat skema protokol kesehatan untuk sekolah berasrama seperti pesantren, hingga segera mengatur tata laksana beribadah yang aman di masjid-masjid bersama MUI Jabar. Dia juga meminta agar kebutuhan para warga difabel dapat turut diperhitungkan dengan matang sebelum kenormalan baru dimulai. 

AYO BACA : Penanganan Covid-19 di Jabar Butuh Keterlibatan Pesantren

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement