Jumat 29 May 2020 05:32 WIB

Ekonomi Dapat Berjalan, Asal Pencegahan Covid-19 Ketat

Pada era normal baru ada tiga hal yang harus jadi pegangan.

Anggota TNI memberikan imbauan pendisiplinan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 kepada penumpang KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (28/5/2020). Imbauan pendisiplinan protokol kesehatan kepada penumpang di lingkungan Stasiun KRL itu dilakukan menjelang diberlakukannya tatanan normal baru
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Anggota TNI memberikan imbauan pendisiplinan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 kepada penumpang KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (28/5/2020). Imbauan pendisiplinan protokol kesehatan kepada penumpang di lingkungan Stasiun KRL itu dilakukan menjelang diberlakukannya tatanan normal baru

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kegiatan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 dinilai dapat tetap bergerak asalkan penerapan standar pencegahan penyebaran Covid-19 dilaksanakan secara ketat. "Kita tidak bisa membiarkan ekonomi berhenti, mana ada negara ekonomi berhenti, jadi pabrik musti jalan, saya setuju," ujar Dokter Spesialis Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI, Menaldi Rasmin dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis (28/5).

Ia mengusulkan setiap pabrik memiliki asrama pegawai dan rumah sakit agar tidak terjadi penularan dari luar ke dalam pabrik maupun sebaliknya. "Jadi karyawan tidak boleh pulang supaya tidak terjadi penularan dari luar ke dalam atau dari dalam ke luar. Industri jalan tapi tetap dalam pemantauan yang kuat, bila ada yang sakit dirawat di sana," katanya.

Sementara bagi pegawai kantor, manajemen kantor setempat harus sudah menetapkan atau merujuk rumah sakit bagi pegawainya jika terpapar Covid-19. Untuk kegiatan pendidikan, menurut Menaldi Rasmin, masih dapat dilakukan pembelajaran jarak jauh. Namun, untuk bidang kedokteran dan psikologi diharapkan dapat dilaksanakan secara tatap muka. "Mungkin pengecualian bagi bidang kedokteran atau psikologi, karena untuk melatih dirinya menjadi mampu menghadapi pasien, tapi yang lainnya masih bisa dengan pembelajaran jarak jauh, kita juga sudah terbiasa selama dua bulan ini menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh," katanya.

Pada era normal baru ini, Menaldi Rasmin mengatakan, ada tiga hal yang harus dipegang, pertama adalah pedoman pandemi Covid-19."Jadi jangan main-main. Pandemi ini adalah pandemi infeksi virus, lebih berat dari bakteri, infeksinya saluran pernapasan, ini bukan pandemi biasa," katanya.

Kedua, merubah gaya hidup yang lebih sehat dalam menghadapi pandemi. Ketiga adalah menahan penyebaran Covid-19 dari hulu atau masyarakat dengan sikap lebih disiplin. "Dalam hal ini, edukasi, informasi, kegiatan pencegahan dan deteksi dini musti kuat supaya kasus-kasus yang didapatkan adalah yang masih baru dan ringan sehingga tidak perlu kita bertemu kasus-kasus yang berat,"tuturnya. Sehingga pemerintah tidak perlu takut dengan menghidupkan kembali kegiatan-kegiatan roda ekonomi.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement