Kamis 28 May 2020 17:20 WIB

Masjid Ottawa Sholat Idul Fitri dengan Cara Drive In

Masjid Ottawa melaksanakan sholat Idul Fitri dalam situasi berbeda.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Masjid Ottawa melaksanakan sholat Idul Fitri dengan cara drive in.
Foto: Ottawa Citizen
Masjid Ottawa melaksanakan sholat Idul Fitri dengan cara drive in.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA – Berbagai cara dilakukan umat Islam untuk tetap mempertahankan suasana Idul Fitri. Di Ottawa, Kanada, masjid melaksanakan sholat Idul Fitri dengan sistem drive-in. Rencana ini dipastikan sekitar pukul 2:30 pagi, Sabtu (23/5) kemarin. 

Beberapa jam kemudian, ratusan mobil memenuhi tempat parkir di belakang masjid di Northwestern Avenue. Seluruh mobil menyalakan radio dan diarahkan ke sebuah stasiun khusus di mana Imam Muhammad Sulaiman memimpin sholat Id.

Baca Juga

Dilansir di Ottawa Citizen, beberapa mobil yang hadir dihiasi dengan balon atau pita. Ini menjadi salah satu cara untuk mempertahankan keceriaan akhir Ramadhan. Terkadang, beberapa kepala akan keluar dari sunroof, sehingga bisa melambai kepada teman lainnya yang ada di lokasi.

Kegiatan ini diatur dengan mematuhi perintah Pemerintah Ontario baru-baru ini, yang memungkinkan layanan keagamaan drive-in sambil menjaga jarak fisik. 

Adapun keputusan diadakannya kegiatan ini menunggu hingga menit terakhir, karena Dewan Imam Ottawa-Gatineau harus mengonfirmasi penampakan bulan baru, untuk memulai perayaan Idul Fitri.

Presiden Asosiasi Muslim Ottawa, Ahmed Ibrahim, mengatakan perjuangan mempersiapkan ibadah drive-in ini merupakan puncak Ramadhan paling aneh yang pernah ada. 

"Masjid biasanya dalam kapasitas penuh sepanjang waktu, sepanjang bulan. Ibadah shalat dan iftar menyatukan komunitas yang terasa lebih seperti keluarga," kata Ibrahim dikutip di Ottawa Citizen, Ahad (24/5).

Di tengah pandemi Covid-19 ini, Muslim Ottawa menghabiskan Ramadhan di rumah, berlatih menjaga jarak fisik seperti umat Muslim lainnya. Mereka beribadah dengan keluarga alih-alih di masjid.

Ibrahim menyebut, ada banyak hal yang harus dilewatkan, tetapi ada juga nilai positif dari kondisi saat ini. Orang tua didorong untuk mendekat dan mengakrabkan diri dengan anak-anak mereka. Membaca Alquran dan mempraktikkan ritual Ramadhan bersama.

"Orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga dan anak-anak mereka. Ada banyak koneksi. Mudah-mudahan, itu akan menyuburkan hubungan keluarga," kata dia.

Ia juga menyebut, saat ini perayaan Idul Fitri telah beralih. Dari saling tatap muka, dari hati ke hati, manusia ke manusia, kini beralih dari mesin atau TV ke manusia.

Salah seorang peserta sholat Idul Fitri, Khadra Gulaid mengatakan, putrinya yang masih muda dapat menyelesaikan puasa Ramadhannya untuk pertama kalinya. Kegiatan puasa dipermudah dengan berada di rumah bersama keluarga.  

Hal ini menjadi efek positif dari kebijakan penutupan sekolah yang sedang berlangsung dan mengganggu rutinitas setiap siswa Ontario. "Tahun ini menjadi pengalaman yang indah," kata Gulaid  

Peserta sholat Idul Fitri drive-in lainnya, Tarik Saleh mengatakan, selama pandemi ini, imannya telah menjadi hal yang berharga. Beribadah selama Ramadhan menjadi salah satu hal yang membantu meningkatkan keimanannya.  

"Selama musibah, Anda perlu beralih ke sesuatu untuk mendapatkan kekuatan untuk tetap menjalani kehidupan sehari-hari. Beralihlah ke keluarga Anda, beralihlah ke keyakinan Anda," kata Saleh.   

Seperti setiap komunitas agama lainnya, umat Muslim harus menyesuaikan situasi dan kondisi untuk menjalankan ibadah di tengah Covid-19. Sebagian besar akan menghabiskan sisa hari merayakan Idul Fitri melalui telepon, FaceTime, WhatsApp, dan platform virtual lainnya.  

Meski demikian, ia menyebut tetap berharap pemerintah Ontario akan mengizinkan pertemuan keagamaan dengan jumlah terbatas. Kebijakan ini nantinya memungkinkan umat Muslim kembali memasuki masjid sambil menjaga jarak secara fisik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement