Kamis 28 May 2020 16:31 WIB

Pakar Sebut Face Shield Lebih Efektif daripada Masker Kain

Face Shield dianggap dapat mencegah penularan Covid-19 secara signifikan.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Petugas kasir salah satu pusat perbelanjaan memakai pelindung wajah (face shield) dan masker saat melayani konsumen di Banda Aceh, Aceh, Selasa (19/5/2020). Pemakaian face shield dianggap lebih melindungi orang dari risiko penularan Covid-19 daripada masker kain.
Foto: ANTARA/IRWANSYAH PUTRA
Petugas kasir salah satu pusat perbelanjaan memakai pelindung wajah (face shield) dan masker saat melayani konsumen di Banda Aceh, Aceh, Selasa (19/5/2020). Pemakaian face shield dianggap lebih melindungi orang dari risiko penularan Covid-19 daripada masker kain.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Para pakar kesehatan menyarankan penggunaan pelindung wajah berbahan plastik untuk mencegah penyebaran Covid-19. Menurut mereka, pelindung wajah tersebut lebih efektif daripada masker wajah berbahan kain buatan sendiri.

Dokter penyakit menular di Universitas Iowa, Amerika Serikat, Eli Perencevich, menyampaikan pula bahwa pelindung wajah dapat mencegah penularan secara signifikan. Terutama, bila dikombinasikan dengan menjaga jarak sosial, karantina, dan pelacakan kontak.

Baca Juga

"Saya sendiri mengenakan pelindung wajah setiap kali memasuki toko atau gedung," ujarnya.

Selain itu, pelindung wajah bisa menjadi alternatif murah karena bisa diproduksi dengan cepat dengan harga terjangkau. Semula, ketika sejumlah negara melaporkan kasus Covid-19, pakar tidak menganjurkan penggunaan masker medis untuk masyarakat umum.

 

Masker medis itu sebaiknya diprioritaskan untuk profesional medis atau orang-orang yang memiliki gejala infeksi. Namun, ketika informasi baru tentang virus mulai terungkap, ditemukan bahwa pasien tanpa gejala lebih mungkin mendorong penyebaran virus.

Tetesan droplet dapat menyebar lebih jauh dari jarak 1,5 meter hingga 2 meter yang ditetapkan oleh pemerintah di seluruh dunia. Saat skala penyebaran virus melonjak, pemerintah di seluruh dunia mulai menyarankan pemakaian masker wajah untuk semua orang, terutama di ruang publik. Kebiasaan memakainya diprediksi akan bertahan lama, bahkan setelah gelombang pandemi berakhir.

Pendapat pakar mengenai efektivitas pelindung wajah didukung oleh sebuah studi. Penelitian itu merupakan eksperimen dengan virus flu, di mana pelindung wajah terbukti mengurangi jumlah virus memasuki tubuh hingga 96 persen.

Belum lama ini, penggunaan pelindung wajah kian populer di luar kalangan profesional medis. Seiring dengan dibukanya perjalanan udara domestik India, maskapai penerbangan membagikan face shield untuk memastikan keselamatan penumpang.

Singapura pun berencana memberikan pelindung wajah untuk siswa saat sekolah kembali dibuka nanti. Begitu pula Pennsylvania yang merekomendasikan guru memakai face shield setelah pembukaan sekolah, dikutip dari laman Times Now News.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement