Kamis 28 May 2020 14:55 WIB

Wishnutama: Pariwisata Bali Berpotensi Dibuka

Wishnutama menilai Bali adalah salah satu provinsi dengan penanganan Covid cukup baik

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Wishnutama Kusubandio
Foto: istimewa
Wishnutama Kusubandio

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menyebut pemerintah akan membuka kembali sektor pariwisata di daerah yang telah aman dari Covid-19. Salah satu daerah yang berpotensi untuk kembali dibuka yakni pariwisata di Bali.

Ia menjelaskan, Bali merupakan salah satu provinsi yang penanganan terhadap Covid-19 sangat baik. Karena itu, sektor pariwisatanya pun berpotensi dibuka kembali untuk menarik kunjungan wisatawan domestik.

Baca Juga

“Yang menjadi potensi untuk dibuka kembali adalah daerah-daerah yang tadi yang penanganan Covid-nya baik dan lain sebagainya sesuai dengan laporan dari gugus tugas dan lain sebagainya dan memang Bali adalah salah satu provinsi yang sangat baik penanganannya,” jelas Wishnutama saat konferensi pers, Kamis (28/5).

Saat ini, pemerintah tengah mengkaji rencana pembukaan pariwisata di Bali. Kendati demikian, pemerintah harus berkoordinasi lagi dengan kepala daerah setempat sebelum membuka destinasi pariwisata. Koordinasi dilakukan untuk memastikan protokol kesehatan benar-benar diterapkan dengan baik.

“Koordinasi dan kerja sama pemerintah pusat, pemerintah sampe kabupaten itu adalah hal yang paling penting untuk melaksanakan protokol kesehatan maupun tahapan-tahapan ini,” ucap dia.

Sejumlah tahapan akan dilakukan sebelum membuka destinasi pariwisata. Seperti menyiapkan, mensosialisasikan, serta melaksanakan ujicoba SOP. Menurut Wishnutama, Presiden Jokowi juga telah menegaskan, jika kasus Covid-19 kembali naik di daerah wisata yang telah dibuka, maka destinasi wisata tersebut akan ditutup kembali. 

“Dan tentunya kalau ada yang melanggar kami juga akan berkoordinasi denga pemda. Sampai ada yang melanggar. Ini harus disiplin sekali menurut saya, pelaksanaan SOP ini atau protokol ini harus betul-betul disiplin,” jelas dia.

Presiden Jokowi pun menekankan agar pemberian izin pembukaan destinasi wisata ini tidak dilakukan terburu-buru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement