Kamis 28 May 2020 14:30 WIB

Wawali Mataram: Sekolah Bisa Jadi Klaster Baru Covid-19

Wakil Wali Kota Mataram menilai masalah penyebaran Covid-19 belum selesai.

(Ilustrasi) Bus sekolah
Foto: ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA
(Ilustrasi) Bus sekolah

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Kota Mataram mengkhawatirkan sekolah akan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 apabila aktivitas belajar mengajar di sekolah kembali dibuka pada 2 Juni 2020, sesuai jadwal yang ditetapkan. Menurutnya persoalan Covid-19 belum selesai.

"Persoalan penyebaran Covid-19 ini belum selesai, bahkan saat ini tingkat penyebarannya cukup tinggi. Karena itu kami berharap siswa dan orang tua bisa bersabar sampai kondisi lebih baik dan tetap ikuti arahan pemerintah," kata Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskanadi Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis.

Baca Juga

Mohan tidak menampik bahwa anak-anak yang terlalu lama tidak sekolah sangat berpengaruh terhadap kemampuan kognitif anak dan tingkat kejenuhan yang tinggi.

Apalagi di usia mereka saat ini yang butuh berinteraksi dengan kawan-kawannya, namun harus terhambat dengan kondisi bencana non-alam Covid-19. Pemerintah meliburkan sekolah dan menetapkan masa belajar di ruma.

"Untuk itu, peran orang tua sangat penting untuk dapat memainkan peran ganda yakni menjadi orang tua sekaligus pendidik dalam mengarahkan anak-anak agar lebih kreatif mencari wawasan baru," lanjutnya.

Dengan kondisi saat ini, menurut dia, fenomena kekhawatiran sekolah menjadi klaster baru Covid-19, di tengah pandemi COVID-19 saat ini pasti ada. Tidak hanya dari pemerintah, pihak sekolah, juga dari orang tua.

Hal itu bisa dilihat saat menjelang Idul Fitri 1441 Hijriah, ketika euforia masyarakat berbelanja persiapan Lebaran dianggap dapat meningkatkan kasus positif Covid-19, sehingga klaster baru muncul dengan istilah macam-macam.

"Karena itulah, Gubernur mengeluarkan kebijakan menutup bandara mulai 1 Juni 2020 selama satu bulan. Jadi kebijakan itu harus paralel secara keseluruhan termasuk jadwal masuk sekolah, tidak parsial," katanya.

Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Mataram pada Rabu (27/5) pukul 20.00 Wita, jumlah pasien positif Covid-19 yang terkonfirmasi sebanyak 15 orang dan satu pasien terkonfirmasi meninggal dunia. Dengan demikian, jumlah pasien positif Covid-19 secara kumulatif tercatat sebanyak 207 orang. Dengan rincian 106 orang dalam perawatan, 97 orang sembuh dan empat orang meninggal dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement