Kamis 28 May 2020 05:08 WIB

Vaksin Corona dari Bill Gates Mulai Uji Coba pada Manusia

Perusahaan Vaksin Corona yang Didanai Bill Gates Mulai Uji Coba pada Manusia

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Perusahaan Vaksin Corona yang Didanai Bill Gates Mulai Uji Coba pada Manusia. (FOTO: Bankrate)
Perusahaan Vaksin Corona yang Didanai Bill Gates Mulai Uji Coba pada Manusia. (FOTO: Bankrate)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Perusahaan Novavax yang menjadi salah satu perusahaan bioteknologi di Amerika Serikat (AS) yang didanai Bill Gates mulai uji coba vaksin virus corona kepada manusia. Tahap tersebut sudah memasuki tahap uji coba klinis.

Adapun dikabarkan sebanyak 130 relawan dewasa dan sehat di dua tempat di Australia akan diberikan dua dosis NVX-CoV2373, vaksin eksperimental Novavax.

Baca Juga: FBI Tangkap Bill Gates atas Tuduhan Terorisme Biologis Corona, Beneran?

Jika fase pertama terbukti menjanjikan, perusahaan akan secepatkan beralih ke fase kedua yang akan melibatkan sejumlah negara dan kelompok usia yang beragam. Adapun kesimpulan dari fase pertama diperkirakan akan keluar pada bulan Juli.

Untuk diketahui, Novavax memiliki anggaran lebih dari 1.000 persen hingga menjadi USD 2,7 miliar (Rp38,9 triliun) sejak awal tahun. Adapun suntikan dana sebesar USD 388 juta (Rp5,7 triliun) dari Koalisi Inovasi Persiapan Epidemi (CEPI) yang berbasis di Oslo, yang dibentuk bos Microsoft, Bill Gates.

"Investasi kami di Novavax memungkinkan kami untuk fokus pada pembuatan secara paralel dengan pengembangan klinis vaksin, sehingga jika vaksin terbukti aman dan efektif, kami dapat menyediakan dosis bagi mereka yang membutuhkannya tanpa penundaan," jelas Kepala Eksekutif CEPI, Richard Hatchett, dalam sebuah pernyataan.

Masyarakat umum telah mengambil spekulasi kuat bahwa pendanaan tersebut berkaitan dengan teori konspirasi soal Bill Gates yang ingin mengurangi populasi manusia dari bumi.

Perusahaan yang berbasis di Maryland ini adalah satu dari 10 yang diperkirakan telah memulai ujicoba pada manusia, menurut WHO.

WHO memperkirakan ada lebih dari 100 kandidat vaksin lain yang saat ini dalam tahap awal pengembangan, dengan perusahaan-perusahaan kecil bersaing dengan produsen obat yang besar seperti Pfizer Inc., AstraZeneca Plc., dan institusi akademik.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement