Rabu 27 May 2020 22:22 WIB

Taman Safari Indonesia Siap Sambut Wisatawan

Taman Safari Indonesia di Cisarua menunggu arahan pemerintah untuk kembali buka.

Pekerja memandikan kuda nil di kawasan Baby Zoo, Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/5/2020). TSI Bogor masih ditutup sementara untuk pengunjung hingga menunggu keputusan dari pemerintah daerah setempat terkait pandemi Covid-19 dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Kabupaten Bogor yang diperpanjang hingga tanggal 29 Mei 2020
Foto: ANTARA/ARIF FIRMANSYAH
Pekerja memandikan kuda nil di kawasan Baby Zoo, Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/5/2020). TSI Bogor masih ditutup sementara untuk pengunjung hingga menunggu keputusan dari pemerintah daerah setempat terkait pandemi Covid-19 dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Kabupaten Bogor yang diperpanjang hingga tanggal 29 Mei 2020

REPUBLIKA.CO.ID, CISARUA -- Direktur Taman Safari (TSI) Jansen Manansang masih menunggu arahan dari pemerintah tentang pembukaan kembali objek wisata. Ia mengaku siap untuk menyambut wisatawan jika ada kebijakan pemerintah yang mengizinkan pengoperasian tempat wisata.

"Kami dengar Pemerintah Bogor pada Juni ini sudah mulai melonggarkan, tentu kami akan ikuti protokol kesehatan dari pemerintah," ujarnya di Cisarua, Bogor, Rabu, usai mengenalkan Fitri, bayi orang utan yang lahir saat Idul Fitri 1441 Hijriah.

Baca Juga

Meski begitu, Jansen mengaku belum tahu pasti kapan Pemerintah Kabupaten Bogor akan mencabut penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tapi, ia sudah menyiapkan sejumlah program, ketika objek wisata di kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tersebut dibolehkan menerima pengunjung pada masa pandemi Covid-19.

"Kami sudah bikin program, begitu (pengunjung) masuk, kami cuci kendaraannya, pakai masker, lalu mereka kan satu mobil-satu mobil, bisa berkeliling tanpa ada gangguan," jelasnya.

photo
Seekor induk orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) menggendong dan menyusui anaknya yang baru lahir di dalam kandang di Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/5/2020). Bayi Orangutan Kalimantan yang lahir di Lembaga Konservasi TSI Bogor pada Ahad (25/5/2020) tersebut diberi nama Fitri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kelautan Siti Nurbaya karena bertepatan dengan suasana Hari Raya Idul Fitri 1441 H. - (Antara/Arif Firmansyah)

Jansen mengakui sulitnya memelihara satwa TSI tanpa mendapatkan pemasukan dari tiket pengunjung. Menurutnya, dalam sehari ia perlu menyiapkan dana sekitar Rp 50 juta untuk membeli pakan berupa daging sebanyak 700 kilogram dan berbagai macam sayuran.

Sejak tutupnya TSI pada awal mula penerapan PSBB, pihaknya tetap menjalankan kewajibannya dalam menyelamatkan dan merawat satwa sesuai kaidah kesejahteraan satwa. Satwa-satwa tersebut tetap berkembang biak meski di tengah pandemi Covid-19.

Seperti seekor gajah yang belum genap sebulan melahirkan anak yang diberi nama Covid. Selain Fitri dan Covid, TSI mencatat ada sejumlah satwa yang lahir saat pandemi, yaitu 12 ekor komodo, satu ekor burung kasturi raja, dua ekor zebra, serta dua ekor genu.

"Kami untuk membantu pemerintah, karena kami betul-betul merawat satwa ini bertanggung jawab pada kelestarian alam di Indonesia," kata Jansen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement