Kamis 28 May 2020 06:41 WIB

Dokter Sarankan Lansia Tetap di Rumah Saat Era Normal Baru

Kelompok Lansia disarankan tidak ke mal untuk menghilangkan bosan saat normal baru.

Red: Nur Aini
Ilustrasi Kesehatan lansia
Foto: dok. Republika
Ilustrasi Kesehatan lansia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang dokter spesialis paru Rumah Sakit Siloam TB Simatupang, Jakarta Selatan mengharapkan kelompok lanjut usia (lansia) untuk tetap berada di rumah pada era normal baru guna mencegah penularan Covid-19 bagi kelompok rentan.

"Masyarakat kelompok usia di atas 45 tahun dianjurkan untuk tetap berada di rumah, karena termasuk kelompok berisiko," kata Dokter spesialis paru, dr Henie Wdiowati, Sp.P dalam bincang kesehatan secara virtual melalui seminar zoom RS Siloam TB Simatupang, di Jakarta, Rabu (27/5).

Baca Juga

Diskusi bertajuk kesiapan rumah sakit menghadapi periode normal baru itu cukup mendapat perhatian khusus para lansia. Salah seorang peserta bernama Aminah berusia 60 tahun menanyakan apa arti normal baru khususnya bagi kelompok usia lanjut seperti dirinya.

Aminah mengaku sudah bosan terlalu lama di rumah. Dari informasi yang dibacanya, pada era normal baru pusat perbelanjaan akan dibuka.

"Apakah kita boleh jalan-jalan ke mal? Bosen juga kalau di rumah terus," kata Aminah.

Menjawab pertanyaan tersebut, dr Henie mengatakan, menghilangkan kebosanan dengan jalan-jalan ke mal bukanlah sikap yang bijak. Ia menyarankan Aminah dan kelompok lansia lainnya untuk mengatasi kebosanan cukup di rumah saja dan keluar rumah untuk urusan yang penting seperti membeli kebutuhan pokok dan pengobatan.

"Untuk ke mal, tidak bijak untuk mengatasi kebosanan, cukup di rumah saja, kecuali hal penting misalnya ke pasar," kata Henie.

Henie menuturkan, pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) telah mensosialisasikan apa tatanan hidup normal baru di tengah pandemi Covid-19 yang bisa dipelajari oleh kelompok lansia. Pesan utama dari sosialisasi normal baru tersebut, kata Henie, adalah masyarakat tetap hidup sehat, menerapkan gaya hidup yang dijaga, tetap menjalankan kewaspadaan universal seperti memakai masker, cuci tangan pakai sabu dan menjaga jarak fisik.

"Yang terpenting dari keadaan normal baru tersebut, kita tetap sehat melakukan gaya hidup menerapkan kewaspadaan universal," kata Henie.

dr Harjianto Solaeman, Sp.P (spesialis paru) selaku Direktur Rumah sakit Siloam TB Simatupang menambahkan, akan ada kebiasaan baru yang lahir di era normal baru.

"Setiap pulang dari tempat keramaian, sampai di rumah kita pasti langsung mandi, kita tidak lagi berjabat tangan, menyemprotan disinfektan menjadi lebih rutin, mencuci tangan, menggunakan masker, ini jadi hidup normal baru," kata Harjianto.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement