Rabu 27 May 2020 20:13 WIB

Kebimbangan Bioskop Independen Inggris di Tengah Pandemi

Bioskop independen di Inggris memilih untuk menunda operasional hingga September.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Bioskop. Meski Inggris mengizinkan bioskop kembali beroperasi mulai 4 Juli, sebagian bioskop independen memilih untuk kembali buka pada September.
Foto: Wikimedia
Bioskop. Meski Inggris mengizinkan bioskop kembali beroperasi mulai 4 Juli, sebagian bioskop independen memilih untuk kembali buka pada September.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski pandemi Covid-19 masih berlangsung, pemerintah Inggris menyatakan bahwa bioskop boleh kembali beroperasi mulai 4 Juli 2020. Meski begitu, sebagian besar bioskop independen di Inggris lebih memilih untuk kembali beroperasi pada September 2020.

Berdasarkan survei yang dilakukan Independent Cinema Office (ICO), sebagian bioskop independen di Inggris mungkin akan dibuka pada Juli atau Agustus 2020. Akan tetapi, mayoritas bioskop independen memilih September sebagai waktu yang tepat untuk kembali beroperasi.

Sebagian kecil bioskop independen belum memiliki rencana untuk kembali beroperasi tahun ini. Beberapa bioskop independen bahkan memilih untuk tidak beroperasi sampai kondisi aman dan bioskop bisa beroperasi tanpa social distancing.

Sekitar 41 persen bioskop independen merasa tidak dapat menerapkan social distancing di tempat mereka. Oleh karena itu, mereka tidak dapat membuka bioskop mereka kembali sampai situasi benar-benar aman tanpa social distancing.

Selain itu 59 persen merasa siap untuk kembali beroperasi dan menerapkan berbagai upaya pencegahan. Upaya pencegahan ini meliputi penyediaan hand sanitizer, masker wajah dan sarung tangan untuk pegawai dan pemasangan pembatas perspex pada stand penjualan tiket hingga makanan.

"Ada ketidaktpastian besar terkait pembukaan kembali bagi pengelola independen, mulai dari kesehatan dan keamanan, biaya APD, kesediaan penonton untuk kembali, ketersediaan konten," ungkap ICO melalui laporan survei, seperti dialnsir Variety.

Perusahaan bioskop Vue termasuk yang memasang target untuk kembali beroperasi pada Juli mendatang. Akan tetapi, bioskop akan dioperasikan dengan pembatasan jumlah penonton dalam satu studio demi mematuhi panduan social distancing.

Pembatasan ini tak hanya mempengaruhi jumlah penonton, tetapi juga mempengaruhi konsesi tiket, banyaknya jam tayang, hingga pendapatan periklanan. Kebanyakan pengelola bioskop independen memprediksi penurunan sekitar 50 persen dalam aspek-aspek tersebut. Dalam kondisi seperti itu, kebanyakan pengelola bioskop memperkirakan hanya mampu bertahan tiga bulan.

Yang menjadi perhatian, demografi dari penonton film independen lebih condong ke kelompok usia tua. Seperti diketahui, kelompok usia tua termasuk salah satu kelompok yang sangat rentan terhadap risiko Covid-19.

ICO mengatakan akan menggunakan hasil survei ini untuk membantu menyusun strategi pembukaan kembali bioskop di sektor independen. Dengan begitu, bioskop independen bisa mengambil keputusan yang tepat di waktu yang tepat demi keamanan pegawai dan penonton.

Survei yang dilakukan oleh ICO ini melibatkan 497 respon dari CEO, direktur hingga manajer bioskop independen, komunitas dan festival. ICO merupakan badan nasional Inggris yang berperan dalam mendukung biskop hingga festival film independen.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement